Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air New Zealand Timbang Berat Penumpang Sebelum Terbang, Untuk Apa?

Kompas.com - 01/06/2023, 20:51 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber AP News

KOMPAS.com - Maskapai asal Selandia Baru, Air New Zealand menimbang berat badan penumpangnya terlebih dahulu sebelum terbang untuk rute internasional.

Ternyata, hal ini berkaitan dengan survei yang tengah mereka lakukan.

Dikutip dari AP News, Air New Zealand menargetkan untuk menimbang berat badan 10.000 penumpang dalam periode survei satu bulan, sehingga para pilot bisa mengetahui berat dan keseimbangan pesawat sebelum terbang.

Survei dimulai pekan ini hingga 2 Juli 2023.

Baca juga:

Tak perlu khawatir, sebab berat badan Anda tak bakal diketahui oleh penumpang lainnya dan tidak ada layar penunjuk berat badan di manapun.

Pihak Air New Zealand memastikan, berat badan penumpang menjadi data rahasia dan anonim, bahkan termasuk bagi staf maskapai.

Selain itu, muatan yang ditimbang ternyata bukan hanya penumpang, melainkan juga kargo, barang bawaan, dan makanan di penerbangan (meals onboard).

"Nantinya untuk penumpang, kru, dan tas di kabin kami menggunakan berat rerata, yang kami dapatkan melalui survei ini," ucap spesialis perbaikan kontrol beban dari maskapai Air New Zealand, Alastair James, dalam sebuah keterangan, seperti dikutip Kompas.com dari AP News, Kamis (1/6/2023).

James meminta penumpang untuk tidak perlu takut dengan ketentuan menimbang badan ini.

"Ini sederhana, sukarela, dan dengan menimbang berat badan, Anda membantu kami untuk menerbangkan pesawat dengan lebih aman dan lebih efisien setiap waktunya," kata James.

Baca juga: Dalam Pesawat Ternyata Sangat Kotor, Hindari Lakukan 4 Hal Ini

Data dibutuhkan oleh otoritas penerbangan

Estimasi berat badan penumpang dibutuhkan oleh pengawas industri penerbangan nasional, Otoritas Penerbangan Sipil.

Di bawah aturan otoritas penerbangan tersebut, maskapai diberikan sejumlah opsi untuk mengukur berat rerata penumpang. Salah satunya adalah survei berkala, seperti yang dilakukan Air New Zelanad.

Baca juga: 4 Cara Mendapatkan Tiket Pesawat Murah, Jangan Pesan Kelamaan

Opsi lainnya adalah menerima bobot standar yang ditentukan oleh otoritas penerbangan.

Saat ini, mereka menetapkan rerata berat badan untuk orang usia 13 tahun ke atas adalah 86 kiligram, termasuk barang bawaannya.

Otoritas penerbangan terakhir mengubah angkanya pada 2004. Saat itu, angka yang ditetapkan adalah 77 kilogram.

Angka tersebut naik mempertimbangkan statistik kesehatan yang menunjukkan bahwa warga Selandia Baru memiliki bobot yang semakin berat.

Baca juga: Hati-hati, 7 Barang Ini Tidak Boleh Dibawa di Bagasi Tercatat Pesawat

Survei kesehatan nasional terbaru mereka menunjukkan bahwa rasio obesitas mencapai 34 persen, naik dari 31 persen pada awal tahun.

Sementara rasio obesitas pada anak 13 persen, naik dari 10 persen pada awal tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com