Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TN Way kambas Segera Buka Kembali dengan Konsep Wisata Konservasi

Kompas.com - 25/06/2023, 14:24 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Taman Nasional Way Kambas (TNWK) akan segera dibuka kembali dengan konsep baru sebagai wisata konservasi yang lebih ramah terhadap lingkungan dan satwa.

Sebelumnya, TNWK ditutup sementara karena sejumlah alasan, termasuk adanya penyesuaian regulasi terkait retribusi wisata dan menjawab kritikan para pencinta satwa tentang eksploitasi satwa.

"Jadi beberapa waktu lalu, kami bersama pengelola Taman Nasional Way Kambas beserta empat desa penyangga telah melakukan koordinasi mengenai rencana pembukaan kembali Way Kambas," kata Kepala Dishut Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah, di Bandarlampung, Jumat (23/6/2023), seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Taman Nasional Way Kambas Masih Tutup, Kapan Dibuka?

Yanyan menegaskan, tidak akan ada eksploitasi satwa di TNWK ketika dibuka kembali nanti, seperti atraksi menunggah gajah yang akan ditiadakan.

Menurutnya, konsep wisata konservasi tersebut nantinya akan menitikberatkan pada penyajian keindahan alam, kehidupan alam gajah, serta pengalaman merasakan hidup bersama satwa di desa penyangga.

Pihaknya pun telah berkomunikasi dengan empat desa penyangga untuk menjual paket wisata.

"Jadi harapannya Taman Nasional Way Kambas yang jadi ikon wisata Lampung bisa kembali hidup. Tetapi kalau dulu yang mengelola hanya taman nasional, dan masyarakat hanya berjualan di pinggir, tapi sekarang mereka jadi pengelola wisatanya juga sembari membantu menjaga ekosistem," ujarnya.

Baca juga: Atraksi Gajah di Way Kambas Akan Ditiadakan, Demi Kesejahteraan Satwa

Akan ada paket tur wisata

Mahout dari Camp ERU (Elephant Respons Unit) Tegal Yoso saat melakukan patroli gajah liar di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Senin (4/1/2021). Total ada 8 gajah, 5 dewasa yang berpatroli di sekitaran Camp Tegal Yoso. Mereka mempunyai kewajiban untuk mencegah risiko konflik berbahaya antara manusia dan gajah liar di Taman Nasional Way Kambas.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Mahout dari Camp ERU (Elephant Respons Unit) Tegal Yoso saat melakukan patroli gajah liar di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Senin (4/1/2021). Total ada 8 gajah, 5 dewasa yang berpatroli di sekitaran Camp Tegal Yoso. Mereka mempunyai kewajiban untuk mencegah risiko konflik berbahaya antara manusia dan gajah liar di Taman Nasional Way Kambas.

Yanyan menuturkan, masyarakat di desa penyangga telah menyiapkan sejumlahpaket wisata, misalnya paket tur wisata dua hari satu malam untuk 10 orang yang dijual dengan harga Rp 14 juta.

Paket wisata juga akan memungkinkan wisatawan mengeksplorasi potensi wisata di desa-desa tersebut.

Baca juga: 10 Tempat Liburan di Lampung Selain Pantai, Ada Wahana Baru 

Namun, kata dia, masih akan dilakukan tes terhadap tur tersebut tahun ini untuk memastikan segala hal yang terkait dengan paket sudah tepat.

"Tahun ini akan dilakukan tes tur, tapi dilihat dahulu tata waktu, daya dukungannya, dan mengatur kuota keluar masuk secara bergiliran jadi tidak menumpuk juga tengah disiapkan," ucap Yanyan.

@kompastravel Nyobain makan pempek di perahu! Selama makan juga ngerasain perahunya goyang-goyang terdorong gelombang Sungai Musi. Pengalaman yang unik banget! Pempek kecil udah tersaji di meja, tinggal pilih dan makan. Kalo mau pempek besar atau menu lain tinggal pesen aja. Sore ke malam hari wisatawan di sekitarnya bakal ramai banget, apalagi weekend. Tapi seru sih dengerin orang sahut-sahutan pesen makan di dalam perahu hihi.. Kamu pernah nyoba? Share yuk di kolom komentar! ???? Video: Nabilla Tashandra #wisatapalembang #warungapung #pempek #pempekpalembang #palembanghits #explorepalembang #bkb ? Makan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com