Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merbabu Kebakaran, Pendakian Ditutup Sementara

Kompas.com - 28/10/2023, 13:32 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Kebakaran yang melanda hutan Gunung Merbabu, Jawa Tengah, membuat aktivitas pendakian dihentikan sementara. 

"Saat ini (jalur pendakian) ditutup semua. Secara resmi (jalur pendakian ditutup), siang ini berdasarkan dari update kejadian pagi sampai siang ini," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Nurpana Sulaksono, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/10/2023) siang. 

Ia menyampaikan, terdapat lima jalur pendakian yang ditutup sementara sampai waktu yang belum ditentukan. Kelimanya adalah jalur Selo, jalur Suwanting, jalur Wekas, jalur Cunthel, dan jalur Thekelan. 

Baca juga: Wendy Walters Diduga Mendaki Sendirian, Ini Kata TN Merbabu

Saat ini, Nurpana menambahkan, pengecekan lapangan dan proses pemadaman masih terus dilakukan. 

Merbabu kebakaran sejak Jumat

Sebagai informasi, kebakaran melanda kawasan lereng Gunung Merbabu Kabupaten Semarang, tepatnya di Dusun Sokowolu Desa Tajuk Kecamatan Getasan.

Api membakar hutan pinus dan lahan yang ada di sekitarnya, sehingga relawan dan petugas kesulitan memadamkan.

Baca juga: Liburan di Ketep Pass, Ada Jip Wisata untuk Jelajah kawasan Merapi dan Merbabu

Kebakaran mulanya diketahui terjadi Jumat (27/10/2023) pukul 09.00 WIB, seperti dikutip dari Kompas.com

"Kemungkinan karena ranting-ranting pohon yang mengering dan efek cuaca panas, saling gesekan," kata seorang warga, Santoso.

Merbabu Campervan di Lereng Utara Gunung Merbabu, Rabu (18/10/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Merbabu Campervan di Lereng Utara Gunung Merbabu, Rabu (18/10/2023).

Dia mengatakan, kondisi diperparah angin kencang sehingga api menyebabkan kebakaran cepat meluas.

"Api berasal dari daerah Sokowolu, kemudian merambat ke atas di daerah Gedong. Api semakin besar tadi karena angin yang kencang," kata dia.

Karena kondisi lahan yang terbakar cukup curam dan banyak jurang, pemadaman dilakukan dengan cara manual.

Baca juga: Motoran Melintasi Lereng Gunung Merbabu, Nikmati Pemandangan dan Sejuknya Udara

"Kami padamkan dengan alat seadanya, dan terutama dengan penyekatan agar api tidak menjalar terlalu luas. Ini sudah terlanjur besar, kita hanya berharap nanti ada hujan," kata Santoso.

Dari pantauan melalui media sosial Instagram Merbabu via Selo (@merbabu_via_selo), siang ini, KPA Ranger Merbabu kurang lebih dua grup juga masih ditugaskan untuk meluncur ke puncak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Malang Dreamland, Wisata Keluarga Favorit dengan Pemandangan Hijau

Malang Dreamland, Wisata Keluarga Favorit dengan Pemandangan Hijau

Jalan Jalan
WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

Hotel Story
Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com