KOMPAS.com – Beberapa waktu lalu, media sosial ramai dengan kasus seorang penumpang bus yang kehilangan barang berharganya.
Saat sedang di bus yang ditumpangi, ia mendapati barang bawaan iPad-nya dalam tas dicuri dan diganti oleh seseorang dengan buku.
Menaggapi kejadian itu, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno membagikan beberapa saran kepada penumpang untuk menjaga barang bawaannya.
Baca juga: Bus Jawara di Tangerang Penuh Dipesan hingga Akhir Tahun
Tips bagi penumpang untuk menjaga barang bawaannya saat sedang dalam perjalanan naik bus, bisa dilihat di sini.
Lihat postingan ini di Instagram
Namun, upaya mengamankan barang bawaan tidak hanya harus dilakukan penumpang. Perusahaan otobus juga harus ikut menjaga keamanan barang bawaan penumpang.
Pertama, Djoko menyarakan agas perusahaan otobus untuk meniru cara di kereta api untuk menjaga barang bawaan penumpang.
“Pertama, penumpangnya itu ketahuan asal muasalnya karena ada KTP (identitas)-nya. kedua, di dalam ruangan ada CCTV, jadi terekam,” kata Djoko kepada Kompas.com.
Baca juga: Libur Nataru, Penumpang Kereta Daop 6 Yogyakarta Diprediksi Naik 9 Persen
Ia menceritakan pengalamannya yang pernah kehilangan kacamata dan dompet. Oleh PT KAI, barang-barang itu ditemukan dan kembali.
“Jadi di kereta api, orang enggak akan mau mengambil barang orang lain karena pasti ketahuan. Ada yang tidak mau mengaku, tapi setelah diperlihatkan rekaman CCTV, ia akhirnya mengaku juga,” sambung Djoko.
Ia juga menyarankan bus untuk memasang CCTV guna memantau aktivitas penumpang, sehingga jika ada orang yang melakukan pencurian, akan ketahuan.
Selain itu, upaya pengamanan juga bisa dilakukan pihak bus dengan mewajibkan penumpang turun saat berhenti di rest area, lalu bus dikunci agar barang bawaan aman.
“Kalau bus di luar negeri, misal di Eropa, kita mesti keluar saat bus berhenti di semacam rest area, demi keamanan bersama. Padahal, di sana enggak ada kenek,” tutur Djoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.