Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Thudong Pertama di Candi Ngawen, Dihadiri Calon Biksu Berbagai Negara

Kompas.com - 27/12/2023, 16:38 WIB
Bayu Apriliano,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Sedikitnya 500 calon Biksu (samanera) dari berbagai daerah di Indonesia serta dari mancanegara mengikuti ritual Thudong pada Rabu (27/12/2023).

Ratusan samanera tersebut berasal dari beberapa negara termasuk dari negara Thailand, Taiwan, China, Singapura, Laos, Kamboja, san Malaysia.

Ritual Thudong ini digelar dalam rangka Pabbajja Samanera Sementara yang telah berlangsung sejak beberapa hari yang lalu.

Baca juga: Makna Thudong yang Dijalani Para Biksu Thailand, Tak Sekadar Jalan Kaki

Ketua panitian Pabbajja Samanera, Fatmawati mengatakan, ratusan calon biksu mengawali ritual Thudong dari Candi Ngawen, Magelang, Jawa Tengah.

"Kami di Indonesia untuk pertama kalinya melakukan prosesi Thudong dari Candi Ngawen," kata Fatmawati saat ditemui di sela kegiatan, Rabu.

Ritual Thudong merupakan kegiatan jalan kaki yang dilakukan oleh para samanera untuk bermeditasi dan merenungkan sifat luhur Sang Buddha Gautama. Hal ini dilakukan untuk membentuk karakter para Samanera.

"Hari ini kami melakukan acara Thudong, sebuah tradisi yang telah diwariskan oleh Sang Buddha dari zaman dahulu," kata Fatmawati.

Ritual Thudong pada Pabbajja Samanera Sementara ini dilakukan dengan menempuh jarak sekitar 13 kilometer, yang melintasi empat candi di Kabupaten Magelang, yaitu Candi Ngawen di Kecamatan Muntilan, Candi Mendut di Kecamatan Mungkid, Candi Pawon, serta berakhir di Candi Borobudur.

Baca juga: 9 Wisata di Jalur Magelang-Boyolali, Air Terjun hingga Taman Bunga

Fatmawati menyebutkan, pemilihan titik awal ritual Thudong dari Candi Ngawen dilakukan guna mempromosikan Candi Ngawen kepada masyarakat Indonesia dan Mancanegara sehingga ekonomi masyarakat sekitar destinasi akan meningkat.

"Tahun ini kami angkat Candi Ngawen agar dapat mempromosikan pariwisata religi dari Magelang yang notabene candi ini sejajar posisinya dengan Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Borobudur," kata Fatmawati.

Candi Ngawen di Magelang.Wikimedia Commons/Gunawan Kartapranata Candi Ngawen di Magelang.

Agus Jaya selaku Ketua Umum Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan Pabbajja Samanera Sementara ini membuka kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat Buddhis dunia untuk dapat melaksanakan kebajikan.

Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi pilihan untuk datang dan memenuhi tekad pelaksanaan praktik kebajikannya masing-masing sekalipun sebagai peserta.

"Kedepannya kami akan cari lagi candi-candi yang lain. Agar sebagai bangsa Indonesia kita bangga kita punya situs bersejarah. Kita akan promosikan baik lokal maupun mancanegara," pungkas Agus.

Baca juga: 8 Tempat Camping di Magelang, Bisa Lihat Enam Gunung 

Untuk diketahui, selama 10 hari pelaksanaan Pabbajja Samanera Borobudur 2023, sudah berbagai rangkaian kegiatan dilaksanakan.

Ini termasuk upacara pemotongan rambut, upacara pentahbisan Pabbajja Samanera, Pindapatta, Candle Light Sangha Dana, Penerbangan Lampion, dan rangkaian ini ditutup dengan prosesi Thudong. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com