Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Kompas.com - 28/05/2024, 08:08 WIB
Nansianus Taris,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus melakukan penguatan konten budaya Manggarai dalam pengembangan Kawasan Parapuar.

Ini merupakan strategi  untuk memperkenalkan basis nilai budaya yang merupakan tonggak dalam pengembangan pariwisata.

Adapun wisata Parapuar diharapkan dapat menjadi model dan ruang showcase dari kekayaan kearifan lokal masyarakat Manggarai Raya dan NTT pada umumnya.

Baca juga: Sandiaga Promosikan Keindahan Parapuar Labuan Bajo, Upaya Tarik Investor

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh menyampaikan bahwa konteks budaya akan menjadi jiwa dari Kawasan Parapuar yang termanifestasi dalam desain dan rencana pengembangan kawasan.

"Melalui showcase yang kita tampilkan ini diharapkan dapat mendorong wisatawan ke tempat-tempat yang termanifestasikan di Parapuar," ungkap Frans di Labuan Bajo, Senin (26/5/2024).

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Sementara itu, salah satu pemerhati budaya Manggarai di Labuan Bajo bernama Gabriel Mahal menjelaskan beberapa poin penting tentang konten budaya yang harus ditampilkan di Parpauar.

Beberapa di antaranya pola perkampungan, susunan rumah menurut statusnya dalam pola perkampungan, dan orientasi pola perkampungan masyarakat Manggarai yang sarat akan makna dan kearifan lokal.

Baca juga: Nikmati Musik dan Tari Tradisional di Parapuar Labuan Bajo, Pas untuk Berakhir Pekan

"Ketika membangun Parapuar, itu seperti membangun kampung baru. Ketika membangun kampung baru, maka harus mengikuti pola kampung lama orang Manggarai dan Parapuar menyatukan itu semua dan merepresentasikan Gendang One Lingko Pe'ang. Itu adalah  jiwa dari Parapuar. Kawasan ini dapat memunculkan kembali pola perkampungan Masyarakat Manggarai," jelas Gabriel.

Ia mengatakan, filosofi Gendang One Lingko Pe’ang sendiri merupakan ruang hidup orang Manggarai yang mencerminkan kedalaman nilai-nilai warisan leluhur.

Foto : Keindahan Labuan Bjo dilihat dari Kawasan ParapuarKompas.com/Nansianus Taris Foto : Keindahan Labuan Bjo dilihat dari Kawasan Parapuar

Ruang ini secara umum mencakup lima bagian, yaitu Kampung ( Beo Bate Elor/ Natas Bate Labar), Rumah Adat (Mbaru Bate Kaeng, Mbaru Gendang), Altar Persembahan (Compang Bate Takung), Kebun (Uma Bate Duat/ Lingko), dan Mata Air (Wae Bate Teku).

Lebih lanjut, Gabriel juga menjelaskan bahwa selain konten-konten budaya, yang harus juga diperhatikan adalah ritual-ritual adat yang perlu dilakukan saat pembangunan atau pengembangan itu dilakukan di Parapuar.

Baca juga: 3 Desa Dikembangkan untuk Isi Lapangan Kerja di Parapuar Labuan Bajo

"Selain itu, kita juga harus memperhatikan ritual adat yang perlu dilakukan, sehingga Parapuar punya spirit (semangat) dan value (nilai) yang saling terkoneksi," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com