Oh Jerusalem yang wangi oleh para nabi
Jalan terpendek antara langit dan bumi....
Seorang anak cantik dengan jemari terbakar dan mata menunduk....
Oh Jerusalem, kota penderitaan,
Sebutir air mata menggenang di matamu....
Kau akan mencuci tembok-tembokmu yang berdarah?
Oh Jerusalem, yang kucintai
Esok pepohonan lemon akan berbunga; pepohonan zaitun akan bersuka cita; matamu akan menari-nari; dan merpati-merpati terbang kembali ke menara-menara sucimu.
Jerusalem atau Yerushalayim (Ibrani) dalam dirinya sudah mengandung kedamaian. Konon, nama Jerusalem berarti ”warisan perdamaian”—”warisan” (yerusha) dan ”damai” (salem atau shalom). Begitulah yang tercatat dalam sejarah Jerusalem.
Namun, apalah arti sebuah nama. Sebab, Jerusalem yang juga disebut ”Kota Suci” selalu menjadi sarang takhayul dan kefanatikan; impian, dambaan, dan sasaran rebutan para penguasa dunia. Meskipun kota yang berada di puncak perbukitan Yudea itu tidak punya nilai strategis, kota ini berkali-kali dihancurkan dan kemudian dibangun lagi. Sejarah seperti tergores pada tumpukan batu dan tembok-tembok kota yang hingga kini masih berdiri kokoh.
Lihatlah, Menara Daud yang juga disebut Pintu Gerbang Jaffa, di bagian barat tembok Kota Lama. Di tempat itulah dahulu, pada tahun 1187, Sultan Saladin dengan pasukannya bersiaga sebelum merebut kota. Saladin duduk tegak di atas kuda putihnya dan kedua matanya memadang tajam tembok kota.
Dari puncak Bukit Zaitun, di sebelah timur Kota Lama, yang dipisahkan Lembah Kidron, terlihat Pintu Gerbang Kerahiman yang begitu megah. Ini pintu gerbang terpenting—dari delapan pintu gerbang Kota Lama—sebab lewat pintu inilah nanti di akhir zaman diyakini Sang Pengadil Agung akan masuk ke Jerusalem untuk mengadili semua manusia.
Di Lembah Kidron inilah dimakamkan begitu banyak orang, dari dulu hingga sekarang. Bahkan, di sekitar Kota Lama banyak makam: makam Yahudi, makam Kristen, dan makam Muslim. Batu-batu nisan dan tanda kubur berlomba menunjuk ke langit. Mereka yang dimakamkan di tempat itu yakin akan bangkit sebagai yang pertama dari kubur nanti di akhir zaman.