Bukittinggi merupakan kota kelahiran tokoh-tokoh intelektual nasional, seperti proklamator Republik Indonesia Muhammad Hatta, Sjahrir, Muhammad Nasir, dan Tan Malaka. Kota di puncak bukit ini pernah menjadi pusat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia sejak 20 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949.
Menara jam gadang rancangan arsitek Yazid Abidin atau Angku Acik dari Nagari Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumbar, tetap menjadi magnet utama perjalanan ke Bukittinggi. Menara setinggi 26 meter ini berdiri kokoh sejak tahun 1826, dan sampai kini menjadi pusat kegiatan publik di Bukittinggi.
Setiap hari ada saja turis domestik dan mancanegara yang berkunjung ke sana. Mereka berfoto dan menikmati perjalanan menumpang bendi, kereta penumpang beroda dua yang ditarik seekor kuda, untuk berkeliling kota. Kami pun melanjutkan perjalanan melihat rumah kelahiran Bung Hatta di Jalan Soekarno-Hatta, Nomor 37, sepotong jalan dekat pasar yang agak semrawut.
Rasa lelah berkendara selama 6,5 jam sejauh 360,4 kilometer di jalan yang berkelak-kelok melalui Gunung Sorik Marapi dari Kota Padang Sidimpuan, Sumatera Utara, ke Kota Bukittinggi benar-benar terobati. Apalagi sebelum sampai Bukittinggi kami juga menyaksikan keindahan akulturasi budaya Batak dan Minangkabau di Kabupaten Mandailing Natal.
Hasil akulturasi budaya itu terlihat antara lain dalam arsitektur rumah dan penggunaan bahasa Minang oleh penduduk Sumut yang bersuku Mandailing di perbatasan.
Dari buku Handbook to North Sumatra, Indonesia (2001) karya Mahmud Bangkaru, kami akhirnya mengetahui bahwa akulturasi budaya antara Batak dan Minangkabau tersebut dipengaruhi oleh perang Paderi yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1821-1837.
Kita patut bersyukur hidup di negeri khatulistiwa yang indah dan subur ini. (AHA/UTI/HAM/OTW)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.