Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel di Bali Dipadati Wisatawan Domestik

Kompas.com - 14/10/2013, 16:14 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Hotel di sejumlah obyek wisata di Provinsi Bali sebagian besar dipadati wisatawan domestik dari sejumlah kota di Tanah Air untuk memanfaatkan libur panjang Hari Raya Idul Adha. "Rata-rata tingkat hunian hotel di Bali mencapai hingga 72 persen," kata Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya di Denpasar, Senin (14/10/2013).

Tingkat hunian hotel di beberapa kawasan wisata di antaranya Kuta, Nusa Dua, dan Ubud berada pada kisaran 65-78 persen. "Kawasan wisata Kuta, rata-rata tingkat hunian hotelnya berada pada kisaran 78 persen," ucap Suryawijaya yang juga Ketua PHRI Badung itu.

Dia memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara akan terus mengalami peningkatan hingga akhir tahun.

Walaupun terjadi lonjakan okupansi hotel oleh wisatawan domestik, namun PHRI Bali tidak bisa semena-mena menaikkan harga kamar karena sebelumnya telah melalui kesepakatan dengan pengelola biro perjalanan. Namun untuk pemesanan harga kamar melalui ’online’, harga kamar bisa berubah.

Meski demikian tingkat hunian hotel tersebut cenderung menurun setelah perhelatan KTT APEC, khususnya di kawasan wisata Nusa Dua dimana hampir seluruh delegasi menginap di kawasan elit itu.

Pasca pelaksanaan KTT APEC, menurut Suryawijaya, diyakini akan membawa dampak yang signifkan bagi perkembangan pariwisata Pulau Dewata untuk tahun mendatang. "Bali sukses menggelar Miss World dan juga KTT APEC, maka saya yakin ini akan berdampak positif bagi tahun 2014 nanti," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com