Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Pun Uji Nyali Bermain Ayunan di Pinrang

Kompas.com - 24/10/2013, 15:36 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

PINRANG, KOMPAS.com - Puluhan turis asing yang melancong ke sejumlah obyek wisata di Pinrang, Sulawesi Selatan benar-benar menikmati keindahan pesona wisata budaya lokal setempat. Mereka tak hanya larut dalam permainan seni padendang, salah satu hiburan rakyat yang digelar setiap pasca panen tetapi juga uji nyali dengan bermain ayunan.

Sepeintas permainan ini tampak sederhana dan mudah, namun tak semua yang mencobanya punya nyali besar. Puluhan turis yang mencoba uji nyali dalam permainan ayunan ini sebagian tampak asyik dan menikmatinya. Namun tak sedikit turis ngeri alias tak berani dan minta diturunkan panitia sebelum sampai pada hitungan 10 kali ayunan yang mencapai ketinggian lebih dari 20 meter.

Ayunan tradisional setinggi 30 meter lebih ini dibuat dari enam pohon pinang yang menopang di kedua sisinya. Ayunannya sendiri terbuat dari rotan pilihan yang sengaja didatangkan dari puncak gunung. Tidak semua rotan bisa digunakan, hanya rotan yang berbentuk lurus dan memenuhi ukuran panjang lebih dari 30 meter yang bisa dimanfaatkan.

Untuk membuat ayunan dan padendang warga bergotong royong mencari sejumlah bahan sebelum membuatnya menjadi padendang dan ayunan yang mampu menjadi hiburan rakyat dan membuat suasana akrab di kalangan warga.

Sejumlah turis yang ngeri diayun hingga di ketinggian sempat histeris karena ketakutan. Meski permainannya belum mencapai 10 kali ayunan, terpaksa diturunkan panitia karena ketakutan diayun hingga di ketinggian.

Nicolo, salah satu turis yang mencoba uji nyali dalam permainan ini mengaku ngeri diayun hingga ketinggian. Meski baru beberapa kali ayunan, Nicolo terpaksa minta diturunkan karena takut. “Stop, stop, stop! I do not dare (Berhenti, berhenti, berhenti! Saya tak berani),” ujar Nicolo berkali-kali kepada panitia sambil minta diturunkan dari ayunan karena takut dan ngeri.

Sejumlah turis yang sudah mencoba uji nyali dalam permainan ayunan ini mengatakan, untuk berani bermain ayunan hingga di ketinggian harus latihan dulu. Margaretha, turis lainnya mengaku sudah mencoba bermain ayunan namun tak berani. Margaretha mengaku perlu latihan dulu agar bisa lebih berani dan tidak ngeri diayun.

KOMPAS.com/Junaedi Puluhan turis mancanegara uji nyali bermain ayunan di pesta pane petani di Madimeng, Kelurahan Mamminasae, Pinrang, Sulawesi Selatan.
Para turis mancanegara tersebut mengaku puas menikmati wisata budaya lokal di Pinrang. Mereka merasa bangga dan terhibur. Sejumlah turis asing bahkan mengaku tertarik datang pada pesta panen berikutnya. “I am happy. Hopefully next year I can enjoy it again (Saya senang. Semoga tahun depan saya bisa menikmatinya lagi),” ujar Margaretha sambil mengikuti permintaan warga untuk foto bersama sebagai kenang-kenangan.

Warga setempat pun bangga kedatangan tamu asing. Mereka berharap tradisi dan permainan tradisional seperti padendang dan ayunan kelak bisa menarik minat warga secara luas untuk ikut meleestarikan aneka kebudayaan lokal agar tidak terancam dari kepunahan.

“Kalau bukan kita yang peduli dengan kebudayaan leluhur kita yang mulai punah dan ditinggalkan generasi muda, lalu siapa lagi yang bisa diharap ikut melestarikannya. Ini aset kebudayaan yang digemari turis sementara kita sudah mulai melupakannya,” ujar Lamansi, salah satu warga Madimeng yang berharap pelestarian budaya lokal bisa kembali digalakkan agar tetap lestari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com