Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topeng Panji Harus Dilestarikan

Kompas.com - 16/09/2014, 16:09 WIB
SOLO, KOMPAS — Festival topeng internasional, yakni Festival Topeng Internasional Indonesia (Indonesia International Mask Festival) I, digelar di Solo, Jawa Tengah, dengan mengusung tema ”The Greatest Panji”. Seni pertunjukan topeng panji yang kini hampir hilang sudah saatnya dilestarikan dan dikembangkan.

Guru Besar Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Timbul Haryono mengatakan, pada zaman Kerajaan Majapahit, cerita Panji berkembang dan menyebar luas tidak hanya di nusantara, tetapi juga di Asia Tenggara.

”Cerita Panji pada masa jayanya dulu sangat populer sampai seluruh Nusantara, sampai luar Indonesia. Alangkah menyedihkan kalau sekarang masyarakat tidak kenal cerita atau pertunjukan topeng panji,” ujar Timbul pada seminar Topeng Panji di Balai Soedjatmoko, Solo, Senin (15/9/2014), dalam rangkaian Indonesia International Mask Festival (IIMF).

Cerita Panji berkisah tentang tokoh Panji Inu Kertapati yang mencari kekasihnya, Dewi Candra Kirana. Menurut Timbul, cerita Panji awal mulanya berasal dari kitab Smaradahana yang ditulis Empu Dharmaja pada zaman Kadiri (Kediri) di Jawa Timur. Cerita Panji lalu berkembang menjadi sebuah seni pertunjukan wayang topeng panji.

”Topeng panji dulu menjadi kebanggaan masyarakat Jawa, tetapi sekarang hampir hilang. Oleh karena itu, sebagai warisan budaya harus digali dan dikembangkan lagi,” ujar Timbul.

Menggelar pentas

Timbul mengatakan, agar topeng panji terus ada di tengah masyarakat, harus dilakukan pelestarian, penyelamatan, dan pemeliharaan. Upaya itu harus melibatkan semua pihak, dimulai dengan peningkatan apresiasi hingga melalui proses pendidikan berkelanjutan. Langkah ini diawali dengan menggelar pentas-pentas topeng panji untuk kembali mengenalkannya.

”Seni pertunjukan topeng panji merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan, dikembangkan, dan dimanfaatkan,” katanya.

Juju Masunah, Direktur Pengembangan Seni Pertunjukan dan Industri Musik pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan, IIMF yang bertema ”The Greatest Panji” diadakan untuk mempromosikan seni pertunjukan topeng sekaligus meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni pertunjukan topeng, kriya topeng, dan film bertema topeng. IIMF juga untuk mendukung pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional di Kota Solo, Jawa Tengah.

IIMF yang digelar pada 14-15 September di Benteng Vastenburg dan Institut Seni Indonesia Surakarta menyajikan pertunjukan-pertunjukan tari topeng tradisional dan kontemporer dari delegasi dalam dan luar negeri, antara lain Thailand, Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura.

”Keseluruhan seniman yang terlibat dua malam ini 259 orang. Dari dalam negeri 219 orang dan 40 orang dari luar negeri,” kata Juju. (RWN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com