Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlari Menyusuri Rel KA dan Empat Gunung...

Kompas.com - 12/10/2014, 18:03 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Para peserta MesaStila Challenge Ultra di kategori 13K dan 21K memulai lari di Museum Ambarawa yang dulunya adalah Stasiun Kereta Api Ambarawa, Minggu (12/10/2014) pagi. Titik start ajang lomba lari berbalut wisata tersebut memang sengaja di stasiun kereta api yang merupakan cagar budaya tersebut, sebab pelari berlari di lintasan rel kereta api.

"Ini menariknya, peserta lari di jalur rel kereta api peninggalan Belanda. Melewati sawah, kebun, dan perkampungan," kata Trenggono, Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Tengah, kepada Kompas.com.

Tahun ini merupakan ajang kali keempat dari MesaStila Challenge. Di tahun-tahun sebelumnya, kereta api Ambarawa ikut serta dalam lomba lari tersebut. Kereta api ikut berangkat dari Stasiun Ambarawa ke Stasiun Bedono. Jadi, seakan-akan para pelari mengejar kereta uap tersebut.

Namun di tahun ini, kereta uap tidak ikut jalan. Menurut Trenggono, hal ini disebabkan Museum Ambarawa tengah dalam proses renovasi. Ia menambahkan, museum maupun wisata dengan kereta uap pun ditutup untuk umum. "Hanya karena lagi acara lari ini, museum dibuka," katanya.

Rencananya, akhir tahun ini, museum sudah dibuka lagi. "Sekitar bulan Desember," ungkapnya.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Museum Kereta Api Ambarawa di Jawa Tengah
Kereta uap Ambarawa sendiri bisa disewa untuk perjalanan wisata dengan kereta api. Menurut Trenggono, dalam sebulan, bisa ada 10 grup yang menyewa kereta tersebut. "Tapi masih banyakan wisman, sekitar 70 persen," tambahnya.

Setelah selesai renovasi, tutur Trenggono, ada kemungkinan kereta api Ambarawa akan dijalankan setiap hari libur untuk umum. Sehingga akan semakin banyak turis domestik yang tertarik melakukan perjalanan wisata dengan kereta api Ambarawa.

Sementara itu Nurul Fibriani (11), pemenang pertama kategori 13K perempuan, menuturkan, tahun ini merupakan kali kedua ia ikut lomba tersebut. Tahun lalu, ia keluar sebagai juara kedua. "Jalannya berbatu-batu, jadi susah," cerita Nurul mengenai jalur larinya.

Pemenang di kategori 13K laki-laki di urutan pertama adalah Andi Pariyitno, kedua Ridwan Wahyudi, dan Ahmad Santoso di urutan ketiga. Untuk perempuan, Nurul Fibriani di urutan pertama, Rieke Febrianti di urutan kedua, dan urutan ketiga Dinda Zakhilla.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Pelari mendaki Gunung Merbabu saat mengikuti lomba lari ultra 60K MesaStila Challenge Ultra 2014 di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (10/10/2014). Tak tanggung-tanggung para pelari ini melewati empat gunung yaitu Andong, Merbabu, Telomoyo, dan Gilipetung.
Pemenang di kategori 21K laki-laki adalah Tribius Tauho di urutan pertama, Oktavianus KM di urutan kedua, dan Alfred Maletzki di urutan ketiga. Sementara untuk perempuan, urutan pertama adalah Lailatul, Sharfina Sheila K di urutan kedua, dan Jane Djuarahadi di urutan ketiga.

Selain kedua kategori ini, ada kategori ultra 60K melewati empat gunung. Kategori 60K baru ada di tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com