Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Indonesia Dipamerkan di Bremen

Kompas.com - 24/11/2014, 17:08 WIB
LONDON, KOMPAS.com - Gerai Indonesia mengangkat tema "Wisata Kopi dan Bumbu ke Daerah-daerah di Indonesia" terpilih sebagai salah satu gerai terbaik di pameran wisata ReiseLust Bremen yang digelar di Bremen, Jerman, akhir pekan.

Konsul Pensosbud KJRI Hamburg, Indri Rasad kepada Antara London, Minggu (23/11/2014), menyebutkan sekitar 100 sampai 400 pengunjung mendatangi gerai Indonesia setiap harinya pada pameran wisata tahunan ReiseLust Bremen.

Keikutsertaan KJRI Hamburg dalam pameran ReiseLust adalah untuk kedua kalinya setelah keikutsertaan pertama pada tahun 2011 gerai Indonesia menyediakan sekitar 2.000 brosur dan leaflet daerah wisata di Indonesia yang menarik perhatian dan didistribusikan bersama dengan permen kopiko dan kopi hangat yang diberikan gratis kepada pengunjung.

Gerai Indonesia dinilai sebagai salah satu gerai terbaik oleh Messe Bremen dan juga terpilih sebagai tempat pengambilan gambar untuk dipublikasikan panitia tahun 2015.

Panitia menilai stand Indonesia sebagai "the best and unique" yang terlihat dari tingginya animo pengunjung mendatangi stand Indonesia setiap harinya.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Prajurit Bugisan mengawal Gunungan Kakung yang dibawa dari Keraton Yogyakarta menuju ke Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada acara tradisi Grebeg Maulud, Rabu (16/2/2011).
Indonesia diwakili co-exhibitor tunggal Indo Tati's UG, pengusaha kopi Indonesia berbasis di Bremen, menawarkan konsep wisata, studi kopi, dan kultur budaya Indonesia ke berbagai Nusantara Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke.

Sebanyak 322 peserta dari sekitar 14 negara berpartisipasi dalam ReiseLust Bremen 2014, meningkat sebanyak 39 co-exhibitors dari tahun sebelumnya yaitu 283 peserta.

Dalam pameran yang berlangsung sejak tahun 2005, di mana Denmark menjadi negara mitra ReiseLust 2014 menawarkan berbagai paket wisata untuk para petualang, pelajar, keluarga, kalangan pengusaha atau kaum wanita dengan menggunakan berbagai sarana transportasi udara, darat dan laut seperti kapal pesiar, bus, caravan atau sepeda.

Para peserta pameran tidak hanya berasal dari operator perjalanan, tetapi juga industri pariwisata, hotel, bandara, asosiasi pariwisata, majalah perjalanan dan kesehatan maupun penyewaan bus. Bersamaan dengan pameran wisata ReiseLust yang terletak di Hall 4 dan Hall 5, Messe Bremen juga menyelenggarakan dua pameran lain bertemakan "Fisch & Feines" dan "Caravan Bremen".

Destinasi wisata favorit calon wisatawan utamanya pada daerah-daerah Jawa, Bali, Lombok-Yogyakarta dan Borobudur, Raja Ampat di Papua, Danau Toba di Sumatera Utara, Wisata alam dan orangutan di Kalimantan serta Bunaken dan Toraja di Sulawesi.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Keindahan kawasan di Gili Petagan yang berada di perairan Selat Alas, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Hamparan pasir putih dan keindahan bawah laut menjadi daya tarik utama kawasan ini.
Sebagian besar pengunjung berminat untuk melakukan wisata bawah laut maupun mengunjungi pantai dan keaslian tradisional budaya Indonesia seperti Yogyakarta dan Lombok. Faktor-faktor budaya, keramahan masyarakat dan keindahan alam Indonesia menjadi alasan wisatawan yang pernah ke Indonesia untuk berkunjung kembali ke Indonesia.

Konjen RI Hamburg, Sylvia Arifin, menyampaikan harapan keikutsertaan Indonesia dalam ReiseLust Bremen dapat mengenalkan dan mempromosikan wisata Indonesia, sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui peningkatan kunjungan wisatawan dari Hamburg maupun internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com