"Kalau saya melihat ada setidaknya tiga kebijakan baru dari Pemerintah Jokowi yang benar-benar 'out of the box'," kata Lily ketika dihubungi dari Denpasar, Bali, Rabu (28/1/2015) malam.
Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan Pemerintah Jokowi -JK berani mendongkrak target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga 20 juta orang sampai 2019 dari target tahun-tahun sebelumnya sebesar 8-9 juta per tahun.
Menurut Lily, dari sisi potensi sebenarnya target itu bukanlah sesuatu yang sulit untuk diwujudkan mengingat Indonesia memiliki begitu banyak destinasi wisata yang belum digarap secara optimal di lebih dari 17.000 pulau.
Lily menilai konsep kedua yang juga dinilainya baru yakni pengembangan destinasi pariwisata dengan berbasis logika wisata bukan logika administratif semata.
Ia mencontohkan, misalnya, saat ini mulai dikembangkan paket-paket wisata dengan destinasi lintas daerah administratif. Salah satunya paket wisata Jakarta yang juga mencakup kawasan wisata Puncak, Cipanas, hingga Bogor yang secara administratif terletak di Provinsi Jawa Barat.
Dengan berbagai prasyarat, Lily menilai daerah kunjungan wisata memang sebaiknya dibiaskan dari garis-garis wilayah administratif sebagai salah satu upaya untuk mendorong kemajuan pariwisata secara merata di berbagai provinsi.
Konsep ketiga yang dinilai Lily efektif yakni membangun lokalitas untuk mengangkat budaya lokal, misalnya membangun pariwisata di daerah pesisir sebagai bagian dari poros maritim.
"Dengan membangun daerah pesisir sebagai bagian dari poros maritim ini akan mengangkat perlahan daerah ini menjadi semakin sejahtera," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.