Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kaki Menjelajahi Lava Merapi

Kompas.com - 23/02/2015, 14:11 WIB
SLEMAN, KOMPAS.com - Selama libur akhir pekan yang bertepatan dengan Tahun Baru Imlek kunjungan wisatawan ke "Lava Tour" lereng Merapi di Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat tajam baik itu wisatawan lokal, wisatawan nusantara maupun mancanegara.

"Sebagian besar wisatawan mancanegara lebih memilih untuk jalan kaki dalam menikmati bekas-bekas terjangan lava erupsi Gunung Merapi, sehingga kami juga memberikan pelayanan khusus bagi mereka," kata Ketua Pengelola "Lava Tour" Merapi, Umbulharjo, Cangkringan, Bagyo, Minggu (22/2/2015).

Menurut dia, dari semua wisatawan yang datang, selain lokal juga ada banyak dari mancanegara sejak Kamis (19/2/2015) hingga Minggu (22/2/2015). "Setiap harinya wisatawan yang datang antara 1.000 hingga 1.500. Kondisi ini berbeda ketika di hari biasa yang hanya sekitar 300 sampai 400 orang saja. Dari jumlah tersebut, sekitar lima persen di antaranya itu wisawatan dari luar negeri," katanya.

Ia mengatakan, wisatawan mancanegara minatnya tidak seperti pengunjung lainnya, yang menjelajahi lereng Merapi dengan menyewa kendaraan motor trail ataupun jeep wisaata. Melainkan dengan berjalan kaki, melakukan trekking sendiri.

"Mereka juga biasanya tidak membutuhkan atau menyewa pemandu wisata untuk mendampinginya. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama tersesat atau berada di tepi jurang. Biasanya para pengelola pun melakukan pemantauan terhadap mereka," katanya.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan mengunjungi batu alien di tepi Kali Gendol, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, saat mengikuti wisata lava tour di kaki Gunung Merapi, Jumat (17/5/2013). Wisata mengunjungi daerah bekas aliran lava erupsi Merapi ini dipungut biaya Rp 300.000 - Rp 500.000 per trip.
Salah satu koordinator wisata "lava tour" Anto Kubis mengatakan karena pendakian Merapi melalui jalur Selo, Boyolali yang sementara ditutup untuk penghijauan, dampaknya ada beberapa wisatawan, termasuk wisatawan mancanegara yang meminta untuk dipandu naik melalui jalur selatan.

"Dalam satu bulan biasanya satu sampai dua kelompok wisatawan, baik lokal maupun mancanegara yang ingin naik. Tapi hanya bisa sampai pos dua saja di Srimanganti," katanya.

Ia mengatakan, peningkatan jumlah wisatawan yang datang untuk berlibur inipun, membuat persewaan kendaraannya cukup padat permintaannya. "Jumlah trail sebanyak 40 unit dan jeep sekitar 100, hampir tidak istirahat," katanya.

Selain di "lava tour", peningkatan wisatwan juga dirasakan di objek wisata lereng Merapi, Kaliurang, Sleman. Koordinator Pos Search And Rescue (SAR) Linmas Kaliurang Kiswanta mengatakan kunjungan wisatawan ke Kaliurang cukup padat.

"Kami hanya mengimbau untuk mencari tempat yang aman saat ada mendung dan angin. Karena di Tlogo Muncar dan Tlogo Putri masih banyak pohon-pohon tua. Juga pohon mati yang masih berdiri sisa terkena awan panas erupsi Merapi 2010," katanya. (Victorianus Sat Pranyoto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com