Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Incar Wisatawan Tiongkok dan Eropa

Kompas.com - 26/02/2015, 15:31 WIB
DENPASAR, KOMPAS — Peringatan Pemerintah Australia kepada warganya agar tak melancong ke Pulau Bali tak perlu ditanggapi. Alasannya, ini bukan kali pertama Australia memperingatkan warganya, dan terbukti jumlah wisatawan asal Australia yang datang ke Bali masih menduduki posisi teratas.

Pada awal tahun 2015, wisatawan asal Australia yang datang ke Bali mencapai 85.102 orang dari sekitar 300.000 orang. Angka ini yang tertinggi, diikuti wisatawan asal Tiongkok sebanyak 51.949 orang dan Jepang 17.946 orang. Tahun 2014, warga Australia yang datang ke Bali terdata sekitar 900.000 orang, dari total 3,7 juta wisatawan asing.

Tak ingin bergantung

Bali tidak ingin bergantung pada Australia. Pemerintah Provinsi Bali berupaya menggali potensi calon wisatawan dari negara lain, terutama Tiongkok dan Eropa.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Gede Agung Yuniartha Putra, Selasa (24/2/2015), di Denpasar, warga Australia bisa membedakan persoalan kriminal dan pariwisata. Bali masih merupakan tujuan pelancongan mereka. ”Kami tak akan mempersoalkan (peringatan) itu dan memilih fokus berpromosi. Kami membidik pasar Tiongkok dan Eropa,” katanya.

EKA JUNI ARTAWAN Wisatawan usai mengunjungi Pulau Penyu, di Tanjung Benoa, Bali.
Bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), tengah disiapkan branding, promosi, dan penjualan Bali sebagai tujuan wisata yang aman. Apalagi, Kementerian Pariwisata menjanjikan dana Rp 100 miliar untuk pengembangan pariwisata di Bali.

Promosi ke luar negeri dan dalam negeri diupayakan terus, dan disesuaikan prioritas. Promosi di luar negeri yang menjanjikan, adalah ke Berlin sekitar Maret mendatang. Dinas Pariwisata dan BPPD Bali mengirimkan delegasi ke kegiatan itu.

Menurut Agung, Bali harus memiliki branding (pencitraan) yang sejalan dengan tema Wonderful Indonesia. Bali pernah dua kali memiliki branding, yaitu "Bali is my life" dan "Bali Santhi Santhi Santhi". Namun, keduanya dinilai tidak menarik untuk pariwisata.

”Kami mempersiapkan branding baru dan ini tidak mudah. Kami akan minta pertimbangan dan masukan dari sejumlah pakar dan pengamat,” ujar Agung.

Agung berharap dana yang disiapkan Kementerian Pariwisata untuk Bali itu disetujui DPR. Pada tahun 2015 Bali menargetkan kedatangan wisatawan asing sekitar 4 juta orang.

KOMPAS IMAGES/DINO OKTAVIANO Tarian Kecak di pelataran Pura Uluwatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (13/12/2014).
Untuk wisatawan domestik, Bali tetap memikirkannya. Pemprov Bali pun menggandeng beberapa daerah seperti Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Ketua BPPD Bali Cokorda Artha Ardana mengaku lega dengan ada janji pemerintah pusat memberikan bantuan dana. ”Kami tidak bisa berbuat banyak untuk promosi, jika Pemprov Bali hanya memberikan anggaran Rp 1,3 miliar. Bali tetap memerlukan promosi meski sudah dikenal dunia,” kata Ardana.

Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali Ketut Ardana pun optimistis pariwisata Bali tak terpengaruh isu eksekusi mati terpidana narkoba. (AYS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com