Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semboyan Sarmi dan Semangat Bersepeda

Kompas.com - 03/06/2015, 17:46 WIB
Wisnubrata

Penulis

SARMI, KOMPAS.com - Mendengar kata Sarmi, barangkali orang terbayang nama seorang perempuan Jawa. Namun Sarmi yang ini berbeda. Sarmi adalah nama kota di Papua bagian utara. Jika di peta, letaknya di bagian atas atau punggung Papua.

Bagaimana bisa sebuah daerah di Papua bernama Sarmi? Ternyata Sarmi adalah singkatan nama suku-suku besar yang tinggal di wilayah itu. Suku-suku itu adalah Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Adapun yang menyingkat nama-nama suku itu menjadi Sarmi adalah seorang antropolog Belanda, Van Kouhen Houven.

Sebenarnya di wilayah Kabupaten Sarmi ada lebih dari lima suku yang berdiam. Bayangkan saja, menurut penelitian, ada setidaknya 87 bahasa yang dipergunakan di sana. Artinya, bisa jadi ada 87 suku. Bagaimana bahasa sebanyak itu bisa menyatukan suku-suku yang hidup bersama dalam sebuah wilayah?

Untunglah suku-suku di Sarmi hidup damai. Tidak terdengar adanya ketegangan di kabupaten ini. Kedamaian dan kebersamaan itu sesuai benar dengan semboyan Kabupaten Sarmi yakni "Usker Afatan", yang berarti satu hati satu tujuan.

Pada hari Rabu (3/6/2015), Sarmi menjadi titik pemberangkatan "Jelajah Sepeda Kompas-Papua" yang diadakan Harian Kompas. Seperti halnya Sarmi yang dihuni beraneka suku dan memiliki berbagai bahasa, tim "Jelajah Sepeda Kompas Papua" juga memiliki berbagai latar belakang, baik asal peserta, profesi, maupun kebiasaan bersepeda.

Pesertanya bukan hanya datang dari Jakarta, tapi ada pula yang dari Bandung, Sulawesi, Sumatra, dan daerah-daerah lain di Indonesia. Mereka juga berasal dari komunitas-komunitas sepeda yang berbeda. Ada yang terbiasa melakukan touring jarak jauh dengan sepeda, ada yang kesukaannya bersepeda off road, namun ada juga yang menggunakan sepeda untuk bekerja atau sekedar berolahraga keliling komplek perumahan.

Perbedaan kebiasaan bersepeda ini tentu menjadi tantangan bagi seluruh peserta Jelajah. Karena kekuatan, kecepatan dan kebiasaan masing-masing peserta tentu berbeda. Namun dalam tim kali ini, semuanya harus kompak dalam mengatur kecepatan dan kekuatannya. Mereka yang terbiasa cepat, harus mengurangi lajunya, sedangkan yang biasa santai, harus berusaha mengejar ketertinggalannya.

Pada etape pertama sejauh 123 kilometer yang dimulai dari Kota Sarmi menuju Bonggo, para peserta sangat kompak dalam bersepeda. Tidak hanya kompak, tim yang beberapa di antaranya baru saling kenal ini juga langsung akrab.

Rupanya semboyan dan semangat Usker Afatan sudah merasuki para pesepeda. Semua satu hati dalam kegembiraan bersepeda, dan satu tujuan menuju etape selanjutnya.

Dalam perjalanan ini semua peserta saling menunggu. Termasuk saat ada peserta yg ban sepedanya bocor atau saat ada yang terjatuh. Biasanya road captain Marta Mufreni akan meminta yang lain menunggu. Dan seperti biasanya waktu menunggu akan diisi dengan canda tawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com