“Kunjungan wisatawan biasanya banyak di awal dan akhir Ramadhan,” kata Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, di Jakarta, Kamis (18/6/2015).
Ada sebuah tradisi bernama Meugang. Tradisi ini merupakan tradisi potong sapi yang dilakukan dua hari sebelum Ramadhan dan dua hari menjelang Hari Idul Fitri. Dalam tradisi ini, wisatawan dapat melihat berbagai proses mulai dari pemotongan sapi, proses pemasakan, hingga makan bersama.
Setelah itu, ada juga festival Ramadhan dan beragam perlombaan, mulai dari lomba azan, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), juga hafiz Al Quran. Ada pula Kampung Ramadhan yang biasanya digelar di bantaran sungai. Di situ, masyarakat akan menjajakan aneka menu buka puasa. Tak lupa zikir akbar juga akan digelar di Masjid Raya Baiturrahman.
“10 Ramadhan terakhir ada Qiyamul Lail, jadi mereka yang tidak bisa ke Mekkah, pada ke Aceh. Kita undang juga ustaz dari Riyadh, dari Arab Saudi,” katanya.
Sementara untuk wisata kuliner tentu mi aceh jadi makanan yang mesti dicoba. Selain itu, mi kocok, martabak, ayam tangkap, kue timpan, serta kue putu turut direkomendasikan Illiza untuk dicicipi.
“Banyak yang bisa dinikmati. Siang hari bisa ke museum, atau destinasi panorama juga tetap bisa dinikmati. Kalau untuk kuliner bisa malam hari mulai jam 4 sore. Ada juga tausyiah Ramadhan yang ada di 20 titik,” pungkas Illiza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.