Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelamatkan Penyu di Pamalikan

Kompas.com - 30/07/2015, 15:47 WIB
Semua tetap diam membiarkan penyu menuntaskan pekerjaan membuat sarang. Setelah penyu tidak bergerak lagi dan mulai mengeluarkan telur-telurnya, semuanya lalu mendekat untuk melihat penyu bertelur. Pada saat itu, penyu tetap diam meski disorot dengan lampu senter dan dipegang cangkangnya.

Menurut Didit Eko Prasetiyo, Kepala Satuan Kerja Banjarmasin Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, selaku koordinator tim survei, penyu hijau bisa mengeluarkan 100-150 butir telur sekali bertelur sehingga perlu waktu berjam-jam.

Tengah malam sudah lewat ketika penyu itu selesai bertelur. Satwa itu langsung menutupi lubang telurnya hingga permukaan pasir di atas sarangnya kembali seperti semula. Hewan itu membuat lubang lain berjarak beberapa meter dari lubang telur untuk mengelabui para predator. Menjelang dini hari, penyu hijau itu baru kembali ke laut.

Sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari, hanya dua ekor penyu hijau yang naik ke pantai. Namun, hanya satu yang bertelur. Menurut Adil, populasi penyu saat ini sudah sangat berkurang. ”Sekitar 15 tahun lalu, di Pulau Pamalikan bisa dijumpai lebih dari 20 sarang penyu setiap hari. Pada satu sarang bisa ditemukan 80-150 butir telur. Namun sekarang, paling banyak ditemukan 5-6 sarang setiap hari. Bahkan, kadang-kadang hanya satu sarang,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com