Menurut Didit Eko Prasetiyo, Kepala Satuan Kerja Banjarmasin Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, selaku koordinator tim survei, penyu hijau bisa mengeluarkan 100-150 butir telur sekali bertelur sehingga perlu waktu berjam-jam.
Tengah malam sudah lewat ketika penyu itu selesai bertelur. Satwa itu langsung menutupi lubang telurnya hingga permukaan pasir di atas sarangnya kembali seperti semula. Hewan itu membuat lubang lain berjarak beberapa meter dari lubang telur untuk mengelabui para predator. Menjelang dini hari, penyu hijau itu baru kembali ke laut.
Sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari, hanya dua ekor penyu hijau yang naik ke pantai. Namun, hanya satu yang bertelur. Menurut Adil, populasi penyu saat ini sudah sangat berkurang. ”Sekitar 15 tahun lalu, di Pulau Pamalikan bisa dijumpai lebih dari 20 sarang penyu setiap hari. Pada satu sarang bisa ditemukan 80-150 butir telur. Namun sekarang, paling banyak ditemukan 5-6 sarang setiap hari. Bahkan, kadang-kadang hanya satu sarang,” katanya.