Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Representasi Urban dalam Karya Seni

Kompas.com - 06/09/2015, 10:06 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangkaian acara Jerman Fest 2015 banyak menjadikan seni sebagai menu utamanya, dari musik, tari, teater, hingga beragam karya seni visual, salah satunya adalah "Representasi-Urban" yang dibuat di ruang Foyer, Goethe-Institut Indonesien, Jakarta. Seni ini merupakan representasi Jakarta yang dapat dinikmati pengunjung. Senimannya adalah Sandra Havlicek, perempuan asal Jerman yang fokus membuat karya dari benda sehari-hari.
 
"Saya suka menggunakan obyek sehari-hari yang memiliki fleksibilitas dan mampu bergerak sebagai elemen seni saya," paparnya dalam konferensi pers di Goethe-Institut Indonesien, jakarta, Rabu (2/9/2015).
 
Karya yang dibuat Sandra berupa rangkaian pilar logam yang dipasang tampak sembarang dengan berbagai tangga dan bidang datar. Ada juga beberapa 'bean bag', sejenis karung besar yang dapat diduduki. Selain itu beberapa kain digantung semacam hammock di antara pilar untuk tempat duduk atau tidur.
 
Sandra mengaku ingin "mengganggu" orang-orang dengan karya seninya. Saat pengunjung datang ke ruang Foyer, mereka harus menerka-nerka apakah suatu benda dapat digunakan untuk suatu kegiatan atau tidak, misalnya untuk duduk.

Konferensi pers Jerman Fest sendiri diadakan di ruang Foyer. Berdasarkan pengamatan KompasTravel, banyak pengunjung yang bahkan memanjat hingga ke atas untuk mengambil foto pembicara. Ada juga yang duduk-duduk di kain antar pilar, Sandra yang hadir saat itu juga menduduki karung empuknya.

 
Sandra membuat karya ini sebagai tempat bermain masyarakat urban. Terutama bagi mereka yang dewasa. Menurutnya kota seperti Jakarta sekarang sudah tidak memiliki ruang publik, masyarakat berinteraksi dengan gedung-gedung tinggi yang terus menerus berubah, tanpa orang tahu apa fungsi gedung ini dan itu. Konsep "Representasi-Urban" buatannya ingin menggambarkan keadaan itu.
 
Bagi Sandra, karyanya ini menunjukan orang di kota seperti Jakarta harus menyelesaikan masalahnya sendiri di tengah seluk-beluk kota yang selalu berubah. Pengunjung yang datang mungkin perlu mengeser beberapa elemen agar mereka dapat menggunakan ruang Foyer atau dapat menggunakan karya seni Sandra entah sebagai tempat duduk, tempat berfoto, atau apapun keperluan mereka di ruangan itu.
 
Sandra tidak mempermasalahkan jika orang mengeser-geser beberapa elemen dalam karyanya. "Karya seni itu sendiri memang sifatnya transformatif,: paparnya.
 
'Representasi-Urban' adalah salah satu perwujudan Jerman Fest. Ruang Foyer di Goethe-Institut ini akan menjadi seperti ini hingga seterusnya. Kedutaan Besar Jerman di Indonesia mengadakan "Jerman Fest" di Indonesia. Rangkaian acara ini akan dibuka pada Sabtu (5/9/2015) mendatang di Taman Ismail Marzuki dan akan berlangsung selama tiga bulan di berbagai tempat di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com