"Memang seperti diketahui, ada serangan teroris di jantung Ibu Kota, Jakarta, beberapa waktu lalu. Namun, kini situasi keamanan d Jakarta, dan wilayah lain di Indonesia, aman untuk dikunjungi," kata Wakil Direktur Misi Penjualan untuk Asia Pasifik Kementerian Pariwisata, Jordi Paliama di Beijing, Kamis (28/1/2016), dalam rangkaian misi penjualan pariwisata Indonesia di China.
Jordi menuturkan, saat kejadian berlangsung, aparat keamanan langsung bereaksi cepat dan seluruh pelaku dapat dilumpuhkan. "Dan hingga kini, situasi keamanan di Jakarta, Bali, dan seluruh wilayah Indonesia sangat aman serta terkendali," katanya.
Jordi mengemukakan Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara pada 2016 sebanyak 12 juta orang, dengan target wisatawan terbanyak dari lima negara utama yakni Malaysia, Singapura, China, Australia dan Jepang.
"Khusus untuk China, kami targetkan sebanyak 1,7 juta wisatawan yang berlibur ke Indonesia," katanya, di hadapan sekitar 100 pelaku indutri pariwisata China.
"Banyak destinasi wisata yang menarik di Indonesia, selain Bali, yang dapat dikunjungi wisatawan mancanegara, termasuk turis China. Kami bahkan juga tengah mengembangkan sepuluh destinasi utama lainnya," kata Jordi.
Sebagai dua negara bersahabat yang memiliki sejarah panjang, di Indonesia juga menjadi tempat bagi warga keturunan Tionghoa, terbanyak di luar China.
"Jadi, jika datang ke Indonesia, anggaplah sebagai rumah kedua, atau bertandang ke rumah saudara kalian. Saat perayaan Tahun Baru China, kami juga menampilkan berbagai kesenian seperti tarian Barongsai. Jadi, Indonesia aman bagi turis China, termasuk untuk merayakan Imlek," kata Jordi.
Sementara itu juru bicara Kedutaan Besar RI di Beijing, Santo Darmosusanto mengatakan Pemerintah Indonesia sangat serius menangani setiap bentuk ancaman terhadap keamanan di dalam negeri, apalagi terorisme.
Santo menambahkan, "Kini situasi keamanan di Indonesia sudah pulih, dan aman serta sangat kondusif. Jadi turis dari mana pun, termasuk dari China tidak perlu takut."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.