Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-pelemparan, Bunga Bangkai Cibodas Hanya "Dijaga" Paranet

Kompas.com - 08/02/2016, 14:12 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

CIANJUR, KOMPAS.com — Hampir dua minggu pasca-pelemparan terhadap koleksi bunga bangkai Kebun Raya Cibodas, pihak pengelola masih mempertimbangkan pengamanan yang lebih ketat untuk bunga langka tersebut. Di lokasi, hanya terlihat pagar besi setinggi satu meter dan paranet (jaring tirai plastik hitam) di atasnya yang terpasang untuk sementara.

Pelemparan yang terjadi di Kebun Raya Cibodas (KRC) Selasa, (26/1/2016) hingga Minggu (31/1/2016), bukan kejadian yang pertama kali. Aksi vandalisme pengunjung ini pernah terjadi pada tahun 2003.  

(Baca juga: "Mengenaskan, Nasib Bunga Bangkai Pasca-perusakan di Kebun Raya Cibodas")


Seperti diakui Destri, peneliti khusus bunga bangkai di Kebun Raya Cibodas (KRC), saat ditemui KompasTravel, Jumat (5/2/2016) siang, di KRC, Cianjur, Jawa Barat.

"Pada tahun 2003, saat bunga pertama di Kebun Raya ini mekar, juga terjadi penimpukan. Saat itu, juga sudah dipagar kecil seperti ini, tetapi pengelola meminta untuk diberi jaring kawat pengaman yang tidak mengganggu penglihatan pengunjung," ujarnya.

Dia menilai, proteksi yang ideal, menurut dia, menggunakan jaring kawat yang memiliki rongga kecil, tetapi tidak menghalangi pemandangan pengunjung sehingga tidak menutupi sinar matahari untuk bunga bangkai.

Namun, pernyataan yang berbeda diucapkan Agus Suhatman, selaku Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas-LIPI, saat diwawancarai KompasTravel, Sabtu (6/2/2016).

"Dulu sekitar tahun 2003 memang pernah ditemukan cacat rusak pada bunga bangkai pertama. Namun, itu mungkin karena habitatnya yang berbeda dengan aslinya. Di aslinya, bunga ini tumbuh pada ketinggian 400 meter, sedangkan KRC ini di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut," ujarnya.

Dia juga menjelaskan prosedur keamanan yang biasa dilakukan, yakni untuk pengamanan setiap ada bunga yang mekar, pihaknya memasang paranet yang digantung sementara untuk melindungi tanaman.

"Dipasang paranet seperti sebelum-sebelumnya jika ada bunga yang mekar. Sementara untuk pengamanan lebih, kita masih menimbang-nimbang positif negatifnya, seperti pemasangan CCTV, meninggikan pagar dengan kawat jaring," katanya.

Agus mengatakan, standar pengamanan agar pengunjung tidak merusak sebenarnya terus dilakukan, misalnya mengedukasi pengunjung yang datang untuk tidak merusak dan menjaga keindahan melalui pengeras suara.

(Baca juga: "Pelempar Bunga Bangkai Minta Maaf ke Pihak Kebun Raya Cibodas")

Patroli keamanan dari petugas tiga kali dalam sehari. Namun, dia menilai memang kurang efektif dengan jumlah sekitar 25 petugas untuk menjaga luas kebun sekitar 85 hektar.


"Jumlah personel keamanan memang kurang proporsional untuk menjaga kebun yang seluas itu. Maka dari itu, kita mulai mempertimbangkan menggunakan CCTV," ujar Agus.

Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan pengelola untuk meningkatkan aspek keamanan, seperti CCTV dan jaring kawat, yaitu aspek keindahan, yang akan berkurang jika pagar bunga bangkai ditambahi jaring kawat. Juga pertimbangan biaya yang besar karena tidak hanya satu yang diberi CCTV dan jaring.

"Jika bunga bangkai diberi jaring, tanaman-tanaman lain juga harusnya diberi pengamanan yang sama. Itu yang masih kami pertimbangkan, soal keindahan estetika dan biayanya," ujar Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com