Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur DIY Minta Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Diperpanjang

Kompas.com - 19/02/2016, 10:41 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyarankan pelaksanaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) yang selama ini berlangsung lima hari, diperpanjang menjadi tujuh hari.

"Mengingat banyak peminat kegiatan tahunan ini, akan lebih baik jika waktu pelaksanaan diperpanjang menjadi tujuh hari sehingga setiap peserta bisa tampil maksimal," kata Sri Sultan HB X saat membuka PBTY XI di Yogyakarta, Kamis (18/2/2016).

Menurut gubernur, alokasi waktu yang hanya diberikan selama lima hari dinilai masih kurang jika dibanding jumlah peserta yang berminat mengikuti acara tersebut dan panitia tidak bisa begitu saja membatasi jumlah peserta.

"Peserta sudah berdandan cukup lama, berjam-jam tetapi mereka hanya tampil tiga menit. Tentu tidak sebanding. Perlu waktu yang lebih lama untuk kegiatan ini," katanya.

Selain menyarankan perpanjangan waktu pelaksanaan PBTY, Raja Keraton Yogyakarta tersebut juga menantang panitia untuk mengembangkan kegiatan agar semakin besar dan tidak hanya diikuti warga DIY saja.

"Kegiatan ini harus bisa berkembang. Salah satunya dengan banyaknya peserta dari luar DIY seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah. Jangan hanya menjadi kegiatan lokal saja," kata Sultan HB X.

Menurut Sultan, banyaknya peserta dari luar daerah menandakan bahwa kegiatan yang sudah berlangsung selama lebih dari satu dekade tersebut memperoleh apresiasi yang baik dari masyarakat luar daerah.

"Mereka tentu menilai bahwa apresiasi yang diberikan Yogyakarta terhadap budaya Tionghoa cukup besar," katanya.

Sultan juga berharap agar PBTY menjadi ikon Yogyakarta, tidak hanya ikon artefak budaya tetapi menunjukkan bahwa kebudayaan itu ada dan nyata tumbuh di masyarakat sehingga potensi yang ada harus terus digali dan dijaga kelestariannya.

"PBTY harus bisa menjadi kekuatan budaya yang ditonjolkan dari Yogyakarta," kata Sultan.

KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Salah satu atraksi favorit yang dinanti pengunjung dalam setiap pelaksanaan Pekan Budaya Tionghoa adalah pertunjukan wayang Poo Tay Hee atau dikenal dengan wayang Potehi.
PBTY XI dibuka secara resmi oleh Sri Sultan HB X dengan menyalakan obor yang apinya langsung melesat ke papan yang kemudian muncul angka 2016 dalam bentuk monyet. Monyet menggambarkan shio tahun ini yaitu monyet api.

Sementara itu, Ketua PBTY XI Tri Kirana Muslidatun mengatakan, PBTY digelar untuk memeriahkan Perayaan Tahun Baru Imlek.

"Perayaan di Yogyakarta yang digelar selama lima hari ini hanya satu-satunya di Indonesia. Di daerah lain yang menyelenggarakan acara perayaan Imlek hanya menggelar acara satu hari saja," katanya.

Selain menampilkan berbagai lomba seperti karaoke Mandarin, pidato bahasa Mandarin serta berbagai kesenian seperti "Wacinwa" dan wayang potehi, juga digelar bazaar kuliner dan pernak-pernik Imlek di sepanjang Jalan Ketandan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com