Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Mpu Purwa Malang Segera Dibuka Kembali

Kompas.com - 13/03/2016, 18:00 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Museum Mpu Purwa di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat dibuka kembali setelah ditutup sementara karena direnovasi dan ditata ulang agar lebih menarik wisatawan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni di Malang, Sabtu (12/3/2016), mengatakan proses renovasi bangunan dan penataan ulang terhadap benda-benda bersejarah tersebut masih berlangsung.

"Kami juga sedang menunggu dana bantuan dari pusat untuk pembanguann ruang pamer dan kantor pengelola," katanya.

Ia optimistis dana dari pemerintah pusat tersebut segera turun karena sudah ada sinyal positif dari kementerian. Hanya saja, berapa dana yang bakal diterima dan kapan pencairannya masih belum dipastikan.

Kalau dana tersebut turun, Disbudpar Kota Magelang akan langsung melakukan pembangunan dan pada 2017 museum sudah bisa dibuka kembali untuk wisatawan maupun pelajar dan mahasiswa sebagai pembelajaran.

Museum yang menyimpan ratusan artefak dan benda-benda bersejarah lainnya itu, mulai direnovasi secara total pada 2014 dengan menggunakan dana dari pemerintah pusat Rp 1 miliar. Pada tahun 2015, dana Rp 1,5 miliar kembali dikucurkan oleh pemerintah pusat.

Ida Ayu mengatakan Museum Mpu Purwa akan dikembangkan menjadi pusat wisata dan pembelajaran sejarah Malang, karena menyimpan barang-barang peninggalan sejak era prasejarah hingga era Kerajaan Kanjuruhan yang tumbuh dan berkembang pada abad ke-6 dan ke-7.

Selain itu, katanya, menyimpan peninggalan masa kejayaan Kerajaan Singhasari hingga Majapahit.

"Sayangnya, selama ini tingkat kunjungan ke museum tersebut masih terbatas dan sangat minim karena kondisi museum yang kurang menarik minat pengunjung," katanya.

Sejak 2014, pembenahan serta pembangunan mulai dilakukan dan difokuskan pada perbaikan gedung utama museum, perbaikan dan penataan taman, serta penambahan fasilitas pendukung untuk melengkapi kenyamanan museum.

Selama ini, tingkat kunjungan ke museum rata-rata hanya 25-50 orang per hari. Pengunjungnya rata-rata pelajar.

"Selama ini museum hanya buka pada hari kerja saja. Nantinya, akan coba kita lakukan penataan, sehingga bisa menjadi tempat wisata edukatif bagi keluarga, maupun wisatawan asing di hari libur," katanya.

Dia menjelaskan museum tersebut memiliki banyak fungsi, yakni selain sebagai tujuan wisata sejarah, juga bisa menjadi pusat kajian sosial dan sejarah bagi masyarakat luas.

Masyarakat, katanya, bisa belajar tentang sejarah kota itu, yang juga memengaruhi sejarah Nusantara di masa lampau.

Dia mengharapkan kehadiran Museum Mpu Purwa sebagai pusat wisata sejarah, menambah potensi destinasi wisata di Kota Malang.

"Sekarang bukan hanya Pemkot Malang saja yang memiliki museum, tetapi ada Museum Musik dan Museum Mapang Tempo Dulu yang dikelola orang pribadi serta komunitas," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com