Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Turis Meningkat, Derawan Gelar Gerakan Sadar Wisata

Kompas.com - 23/03/2016, 18:09 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

BERAU, KOMPAS.com - Adanya peningkatan kunjungan wisatawan ke Kepulauan Derawan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pun membuat gerakan sadar wisata. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan warga menyambut wisatawan dan memberi pelayanan maksimal pada wisatawan yang datang.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Berau, Rohaini mengatakan gerakan sadar wisata yang dimaksud adalah langkah memerhatikan wisata di Kabupaten Berau seperti mereka sendiri adalah pemiliknya. Sehingga, dengan merasa memiliki, mereka akan senantiasa menjaga dan berbuat baik untuk menghasilkan hal-hal yang baik pula.

“Gerakan ini adalah kesadaran masyarakat, artinya sadar wisata ini mereka merasa memiliki sebenarnya. Kalau sudah mereka memiliki, mereka pasti akan berbuat (baik), ini kan punya saya harus menghasilkan yang terbaik,” jelasnya.

Sebagai gambaran, menurut data pemprov, pada tahun 2015 lalu, wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Derawan mencapai 100.000 wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Jumlah kunjungan yang sangat besar ini, menurut Rohaini, harus memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Wisata bahari Kepulauan Derawan sudah sangat dikenal hingga mancanegara.

Rohaini menjelaskan, warga bisa menjadi pemandu wisata yang baik bagi pengunjung seperti mengarahkan spot terbaik untuk berenang, hingga pemanduan menyelam menikmati panorama laut kepulauan ini.

Di samping itu, kata Rohaini, selain untuk menambah wawasan dan meningkatkan ekonomi warga, gerakan ini juga meningkatkan partisipasi masyarakat menjaga kawasan wisata.

“Kalau wisata ini terjaga oleh masyarakatnya sendiri, maka wisata-wisata ini akan selamat dan terjaga. Jadi memang peran masyakat yang paling dibutuhkan,” ujarnya.

Dengan bekerja sama dengan sejumlah pihak, pemerintah daerah menggagas gerakan sadar wisata guna meningkatkan partisipasi warga Kepulauan Derawan untuk menjadi penyedia jasa wisata. Sejumlah pelatihan dan pendampingan rutin diberikan agar warga juga mendapat dampak dari sisi ekonomi dari kunjungan wisatawan.

“Dari pelatihan ini, warga mendapatkan keterampilan seperti menjadi pemandu wisata, hingga keterampilan menjadi penyedia jasa pendukung kawasan wisata. Tak hanya itu, warga juga mendapatkan bantuan berbagai peralatan penunjang jasa wisata sesuai produk usahanya,” jelasnya.

Warga Pulau Derawan pun menyambut baik gerakan tersebut. Salah satu warga Pulau Derawan, Rendi Setiawan mengatakan, pihaknya senang sekali dengan adanya gerakan sadar wisata.Pasalnya, gerakan tersebut tidak hanya memberi pelatihan, tetapi juga memberi bantuan peralatan yang dibuthkan.

“Kami sebagai warga ya senang sekali dengan gerakan ini, terutama saya sebagai pengusaha kuliner. Kendalanya hanya soal barang dan bahan yang dipasok dari Jakarta. Tapi kalau masalah usaha penginapan, kami sudah terbantukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim. Kami bersyukur untuk ini,” ujarnya.

Rendi menegaskan, gerakan sadar wisata tersebut dipastikan akan meningkatkan jumlah wisatawan dan pemasukan bagi daerah setempat.

“Warga Kepulauan Derawan semakin sadar akan potensi wisata di daerah, sehingga warga terlibat aktif menjaga kelestarian dan mencegah kerusakan Kepulauan Derawan yang terkenal karena wisata baharinya,” pungkasya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com