Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduh, Willem Sigar Jadi Korban Jambret di Puncak Gunung Agung

Kompas.com - 03/05/2016, 16:38 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Pendakian Gunung Agung, Bali, oleh pendaki maraton gunung solo, Willam Sigar Tasiam (58) merupakan kali ke-10 baginya. Sebelumnya ia sudah pernah enam kali mendaki lewat jalur Pura Besakih, empat kali lewat jalur Pura Pasar Agung.

Minggu (1/5/2016) malam yang lalu, Willem kembali mendaki gunung suci tersebut lewat Pura Pasar Agung. Sebelum berangkat, dia membawa bekal sandwich yang dibeli di restoran dua jam sebelumnya. Willem juga membawa beberapa buah pisang untuk asupan tenaga selama pendakian.

"Padahal baru kali pertama saya membawa sandwich ke atas, eh diambil monyet. Pisang juga diambil lagi!" tutur Willem, sedikit menggerutu namun tertawa geli, kepada KompasTravel yang menemaninya dalam perjalanan ekspedisi "Jelajah Tanpa Batas", sebuah ekpedisi yang dengan target Willem Sigar mampu mendaki 50 gunung dalam 40 hari.

Dok. Willem Sigar Willem Sigar di puncak Gunung Agung, Bali.
Sandwich itu sengaja disimpannya untuk dimakan saat tiba di puncak. Namun nasib berkata lain. Begitu sampai di puncak Gunung Agung, saat Willem dengan sukacita mengabadikan momen, kumpulan monyet mendekat dan salah satunya "menjambret" makanan miliknya.

"Bener-bener yah itu monyet. Padahal kerilnya saya taruh di depan, nggak jauh," kisah Willem.

Kelompok monyet itu bukan cuma satu, dua, atau sepuluh. Sepanjang pendakian, Willem melihat dua kelompok monyet yang masing-masing beranggotakan sekitar 20 ekor.

"Satu kelompok di puncak, satu kelompok lagi di bawah. Tiap kelompok punya raja," tambah dia.

Gerombolan monyet ini memang berkeliaran namun hanya jika pendaki melewati jalur Pura Pasar Agung. Selama empat kali Willem mendaki lewat jalur tersebut, baru kali ini perbekalannya dicuri mahluk jahil itu.

Melihat sandwich dicuri, Willem sempat mengejar monyet itu. Namun apa daya, si monyet jauh lebih gesit dan langsung bergelantungan dari pohon ke pohon.

Willem Sigar Puncak Mahameru, Gunung Agung, Karangasem, Bali
"Udah gitu ada satu monyet yang nyerang. Untungnya berhasil ngelak. Saya makan pisang, kulit pisangnya disamber juga sama dia," kisahnya sambil tertawa.

Banyak spekulasi soal keberadaan monyet-monyet yang suka "menjambret" pendaki di Gunung Agung. Salah satunya adalah kebiasaan pendaki membuang sampah sembarangan.

"Jangan sembarangan memberi makan monyet juga," tambah Willem.

Di Bali, Willem dijadwalkan mendaki tiga gunung di Bali. Dua di antaranya didaki sekaligus dalam satu hari, yakni Gunung Agung (Karangasem) dan Gunung Batur (Bangli). Gunung lain yang juga akan didaki di Bali adalah Gunung Batukaru (Tabanan). 

Ikuti kisah perjalanan pelari Willem Sigar di liputan khusus Kompas.com pada laman "Ekspedisi Alam Liar - 50 Gunung 40 Hari". Tim Kompas.com akan mengikuti perjalanan Willem mendaki 50 gunung secara lari maraton dalam 40 hari. 

Perjalanan menuju kaki gunung ditempuh dengan jalan darat menggunakan mobil Nissan All New Navara. Ekspedisi ini juga didukung oleh Pertamina dan Eiger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com