Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Harus Dilakukan Saat Tersesat di Gunung

Kompas.com - 31/05/2016, 05:26 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkaca pada hilangnya dua pendaki di Gunung Semeru beberapa waktu lalu, tersesat di gunung bukanlah kasus baru. Ada beberapa hal yang patut Anda ketahui menghadapi kemungkinan buruk seperti itu. 

Beberapa waktu lalu, Gunung Semeru di Jawa Timur sempat ditutup karena hilangnya dua pendaki sesaat sebelum puncak. Jika tak tahu medan dan minim persiapan, tersesat memang seringkali terjadi kepada pendaki. 

"Oleh karena itu persiapan sebelum mendaki harus benar-benar matang. Harus ada pemetaan jalur, estimasi waktu, sampai soal persediaan air," tutur Adi Seno, anggota senior Mapala UI sekaligus pemanjat tebing kenamaan Indonesia kepada KompasTravel, Senin (30/5/2016).

Meski begitu, sebelum mendaki, kita harus memperhitungkan risiko terburuk termasuk jika tersesat. Adi Seno menuturkan, hal terpenting yang wajib diingat adalah: jangan panik!

"Pertama, jangan panik. Tetap tenang dan berkepala dingin," tuturnya. 

Banyak pendaki yang 'membabi-buta' mencari arah atau jalan keluar saat tersesat. Namun, cara paling benar adalah kembali ke titik awal (start) atau langsung menuju puncak.

"Pilihannya dua, kembali ke titik awal atau langsung ke puncak. Tergantung kita sudah sampai mana, lebih dekat yang mana. Dengan begitu, tim SAR lebih mudah menemukan kita. Besar kemungkinan kita bertemu orang lain juga," papar dia.

Jika hari mulai gelap dan Anda masih tersesat, carilah ruang terbuka untuk beristirahat. Adi Seno memaparkan, tempat terbuka dan datar lebih aman untuk tempat menginap.

"Kalau bisa beri tanda berupa susunan batu atau kayu berbentuk nama, agar bisa ditemukan dari udara," tambahnya.

Jika perbekalan habis, carilah daun-daun muda untuk dimakan. Sebelum mendaki, cari informasi terlebih dahulu soal jenis hutan dan aneka vegetasi di dalamnya sehingga Anda mengetahui jenis daun mana yang bisa dimakan.

"Carinya daun yang muda, agar lebih mudah dicerna. Jangan sembarangan makan buah, karena tidak semua buah-buahan aman. Pernah ada cerita, seorang petualang di Australia, meninggal karena makan buah yang biasa dimakan orang Aborigin," kisah Adi Seno. 

Penting bagi Anda untuk membawa kompas saat pendakian. Meski begitu, ada tanda-tanda alam yang bisa diperhatikan saat mendaki gunung. Misal, jika bertemu pepohonan yang ditumbuhi lumut, berarti kemungkinan besar Anda sedang menghadap timur.

"Kalau malam hari melihat bintang paling terang, itu arah utara. Dan masih banyak tanda-tanda alam lainnya untuk dipelajari sebelum pendakian," tambah Adi Seno.

Dua pendaki Semeru cukup beruntung karena ditemukan selamat. Soalnya, tak sedikit pula pendaki Indonesia yang ditemukan meninggal usai hilang berhari-hari. Oleh karena itu pendaki harus mengetahui antisipasi kemungkinan terburuknya. Dengan persiapan dan informasi yang matang, pendakian pun semakin lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com