Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Ikut Lindungi Laut Indonesia Lewat Aplikasi "Marine Buddies"

Kompas.com - 04/03/2017, 12:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Raja Ampat, Karimunjawa, dan Wakatobi hanya segelintir kawasan konservasi bahari di Indonesia. Perairan Nusantara memegang peranan penting, terutama untuk kelangsungan sumber daya dan ekosistem yang lebih luas lagi. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi semua orang untuk ikut melindungi perairan Nusantara.

Kini, para pengguna Android dan iOS bisa mengenal dan ikut mengawasi keberlangsungan kawasan konservasi bahari Indonesia lewat aplikasi "Marine Buddies". Aplikasi ini dihadirkan oleh World Wildlife Fund (WWF) Indonesia sebagai bagian dari kampanye bertajuk #TemanTamanLaut. 

"Aplikasi ini dikembangkan sebagai upaya melibatkan publik dalam mengawasi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam," tutur Plt CEO WWF Indonesia, Benja Victor Mambai dalam rilis yang diterima KompasTravel, Kamis (2/3/2017). 

BACA: Ketika Vandalisme Terpahat di Koral Raja Ampat

Menggunakan aplikasi Marine Buddies, kita bisa terlibat dan berkontribusi langsung dengan menilai kondisi suatu kawasan. Mengawasi pengelolaan kawasan konservasi bahari, serta melaporkan aktivitas bahari yang tidak bertanggung jawab.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO Penyelam menikmati keindahan bawah laut di Pantai Waha, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Jumat (24/6/2016).

"Kontribusi masyarakat melalui penilaian ini diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh pihak terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mewujudkan pengelolaan kawasan yang efektif dan bermanfaat," tambah Benja. 

BACA: Wakatobi, Keseimbangan Daratan dan Lautan

Beberapa figur publik ikut mendukung penggunaan aplikasi Marine Buddies. Antara lain Ramon Tungka, Nadine Chandrawinata, Trinity, dan Devina Mahendriyani.

"Sebagai wisatawan, publik dapat membantu mengawasi kondisi kawasan konservasi bahari dan melaporkan aktivitas yang  tidak bertanggung jawab. Tentunya juga sambil melakukan aktivitas bahari yang ramah lingkungan," tutur Ramon Tungka.

Melalui kampanye bertajuk #TemanTamanLaut, WWF Indonesia mengajak masyarakat untuk memuai dengan tiga langkah sederhana yaitu mengenali kawasan konservasi bahari di Indonesia; mengunjungi dan mendukung penerapan praktik aktivitas bahari yang bertanggung jawab; serta mengawasi pengelolaan kawasan konservasi bahari dan melaporkan aktivitas bahari yang tidak bertanggung jawab.

********

KompasTravel menghimpun 48 destinasi di seluruh Indonesia yang cocok dengan preferensi traveling Anda, mulai dari indahnya wilayah barat Indonesia yakni Provinsi Aceh, hingga eksotisme kawasan timur Nusantara yakni Raja Ampat dan Papua.
 
Inilah Visual Interaktif Kompas (VIK) VAKANSI Indonesia: http://vik.kompas.com/vakansi/

Dalam VIK VAKANSI IndonesiaKompasTravel juga menyediakan semua informasi yang Anda butuhkan. Mulai dari how to get there, where to stay, what to do, what to eat, dan what to buy. Opsi transportasi dan akomodasi hadir dalam dua jenis, yakni koper dan ransel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com