Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pusaka Ki Ageng Pandanaran Dijamas dengan Mata Air Tujuh Penjuru

Kompas.com - 17/03/2017, 09:00 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Jamasan pusaka merupakan peristiwa budaya yang kerap ditemui dalam seremonial peringatan hari jadi suatu daerah, khususnya yang ada di Pulau Jawa.

Selain sebagai upaya pelestarian budaya, jamasan pusaka juga mengandung filosofi dan kearifan lokal masyarakat.

Pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-496 Kabupaten Semarang, Rabu (15/3/2017), jamasan pusaka peninggalan Bupati Semarang pertama Ki Ageng Pandanaran digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Jalan Ahmad Yani Ungaran dengan melibatkan elemen masyarakat dari Paguyuban Tosan Aji Gedongsongo.

Ada beberapa pusaka peninggalan Ki Ageng Pandanaran yang berhasil diinventarisir dan disimpan dengan baik di rumah dinas Bupati Semarang ini. Di antaranya adalah dua tombak trisula, satu tombak lurus dan sejumlah keris yang konon dibuat pada zaman Majapahit.

(BACA: Kirab Budaya di Semarang Hadirkan Kesenian Tradisional dan Kontemporer)

Keris pun mempunyai nama, ada keris Nogo Pendowo dan keris Korowelang. Selain itu peninggalan Ki Ageng Pandanaran lainnya adalah pelana kuda.

ARSIP HUMAS PEMKAB SEMARANG Bupati H Mundjirin menerima penyerahan kendi berisi air dari tujuh mata air dari Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Semarang (DKKS) Sarwoto Ndower dalam acara wilujengan peringatan HUT ke-496 Kabupaten Semarang di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (14/3/2017) malam.
Namun karena satu dan lain hal, pelana kuda ini tidak ikut dijamas. "Tapi dalam kirab budaya nanti diperlihatkan," kata juru kunci pusaka Pemkab Semarang, Edi Sukarno.

Sesajian berupa nasi tumpeng, ingkung, kelapa hijau, air kembang setaman, pisang, jadah pasar, kembar mayang dan dua cangkir berisi minuman teh dan kopi adalah bagian tak terpisahkan dari jamasan ini.

Menjamas pusaka secara lahiriah adalah proses merawat dan menjaga pusaka terbebas dari karat hingga terhindar dari kerusakan.

Cara menjamas pusaka ini dimulai dari proses membersihkan karat (mutih), mewarangi, hingga meminyaki dan memberi wewangian pada pusaka.

Selama proses menjamas ini, dilantunkan Kidung Macapat berisi puja puji kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan pengharapan dijauhkan dari segala malapetaka.

Kidung yang dinyanyikan ini seolah menjaga atmosfer kesakralan prosesi jamasan pusaka ini, kendati ratusan kali jepretan kamera yang sedikit terlihat menggangu.

"Secara batiniah menjamas berarti mengasah jiwa, sehingga pusaka menyatu dengan jiwa. Harapanya, jamasan pusaka ini bisa mewujudkan niat baik kita dalam membangun Kabupaten Semarang," terang Edi.

Berbeda dengan jamasan pusaka tahun lalu, pada Hari Jadi ke-496 Kabupaten Semarang ini, air kembang setaman yang digunakan berasal dari tujuh mata air yang ada di wilayah Kabupaten Semarang.

KOMPAS.COM/SYAHRUL MUNIR Paguyuban Tosan Aji Gedongsongo menjamas pusaka peninggalan Ki Ageng Pandanaran di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Selasa (15/3/2016) siang. Ki Ageng Pandanaran adalah Bupati Semarang pertama.
Di antaranya mata air Desa Pager, Rawa Pening, Senjoyo, Buyaran, Banyukuning, Nyatnyono dan Sidomulyo. Air tersebut telah dikirab keliling wilayah Kabupaten Semarang dua gunungan hasil bumi sejak dua hari sebelumnya.

Setelah itu, air yang ditempatkan dalam sebuah kendi ini diserahkan oleh Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Semarang (DKKS) Sarwoto Ndower kepada Bupati Semarang Mundjirin dalam seremonial Wilujengan, Selasa (14/3/2017) malam.

"Keberadaan air dari tujuh mata air di seluruh penjuru wilayah Kabupaten Semarang melambangkan harapan kemakmuran yang merata," kata Sarwoto saat itu.

Siang hari setelah matahari benar-benar berada di atas garis edarnya, pusaka-pusaka peninggalan Ki Ageng Pandanaran ini menyapa masyarakat lewat sebuah Kira Budaya. Mengikut di belakangnya adalah dua buah gunungan yang berisi hasil bumi yang tumbuh subur di Bumi Serasi ini.

Jamasan pusaka maupun kirab budaya ini, mungkin tak lebih dari ritual budaya semata. Tapi bagi yang memahami makna di balik sebuah peristiwa, maka jamasan pusaka ini merupakan sebentuk harapan untuk Kabupaten Semarang yang lebih makmur dan sentosa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com