Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Orang Malaysia tentang Wisata di Indonesia

Kompas.com - 29/04/2017, 13:10 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JOHOR BAHRU, KOMPAS.com - Keragaman budaya dan tradisi yang masih asli serta banyaknya pilihan obyek wisata menjadi salah daya tarik Indonesia bagi turis asing, termasuk asal Malaysia.

Hal itu diungkapkan sejumlah peserta acara Sales Mission oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang berlangsung di tiga kota yakni Seremban, Malaka dan Johor Bahru pada 26, 27, dan 28 April 2017. Salah satunya Tour Coordinator dari J&C Travel, Ungku Mazuin. Sebagai salah satu travel agent di Malaysia.

Mazuin mengaku senang mempromosikan berbagai pariwisata di Indonesia kepada setiap pelanggannya.

"Indonesia mempunyai banyak tempat untuk di ketengahkan (perkenalkan), pelancongan (dikunjungi), punya banyak seni dan adat. Kami sebagai warga Malaysia boleh ketengahkan kepada seluruh dunia," ujar Mazuin usai mengikuti acara Sales Mission di Johor Bahru, Jumat (29/4/2017).

Mazuin mengaku sudah mengunjungi sejumlah daerah di Indonesia. Antara lain Jakarta, Bandung, Bali dan Batam.

"Yang berkesan pada saya, Bali. Karena adat dan pemandangan yang cantik. Juga Jakarta, karena ramai, seronok," kata dia.

BACA: Sales Mission di Malaysia Diharapkan Sumbang Turis ke Indonesia

Meskipun demikian, kunjungan ke sejumlah daerah itu tak menyurutkan keinginannya untuk kembali menyambangi Indonesia. "Sebab Indonesia terlalu besar untuk dilewati. Saya ingin ke Raja Ampat," kata Mazuin.

Sedikit berbeda dengan Mazuin, Operation Manager Chiu Travel yakni Mellisa Yung menilai bahwa Indonesia merupakan negara yang penduduknya ramah.

"Indonesia punya kebudayaan yang ramah," ujar Mellisa.

Mellisa juga pernah mengunjungi sejumlah daerah antara lain Bali, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. "Orang-orangnya sangat baik," tambahnya.

Jika ada kesempatan untuk berkunjung, Mellisa mengaku sangat ingin menyambangi Gunung Ijen di Banyuwangi-Bondowoso, Jawa Timur untuk melihat semburan api biru yang muncul dari Kawah Ijen. Untuk diketahui, Ijen adalah satu dari dua lokasi di dunia yang punya fenomena semburan api biru, selain di Islandia.

Lain halnya dengan perwakilan dari Bell Travel, Muhammad Khoir. Ia mengaku pernah sekali mengunjungi Yogyakarta. Menurut Khoir, adat dan budaya Jawa di Yogyakarta masih kuat karena dilestarikan. Hal itu memberikan pelajaran bagi wisatawan yang berkunjung.

"Jogja, satu kota yang masih terpelihara budaya Jawa-nya. Bagi saya jadi model baru yang banyak saya pelajari di sana," kata dia.

BACA: Kemenpar Gelar Sales Mission di 3 Kota di Malaysia 

Sementara itu, Hidayah selaku perwakilan dari ZB Tour mengaku kagum dengan berbagai macam seni, tarian, dan budaya serta keindahan alam masing-masing daerah di Indonesia. Hidayah mengaku sangat ingin mengunjungi Indonesia meskipun keinginannya itu belum tercapai.

Jika ada kesempatan, Hidayah mengaku ingin menyambangi Bali. "Saya teringin pergi ke Bali. di sana terkenal dengan pantai Kuta, romantis," ujar Hidayah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com