Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kerajinan Perak Koto Gadang yang Ada Sejak Zaman Belanda

Kompas.com - 14/06/2017, 07:52 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

AGAM, KOMPAS.com - Jari jemari Leo (52) dengan cekatan membentuk benang-benang perak di depannya. Mata tuanya masih awas membentuk setiap sentimeter benang perak untuk menjadi sulur hiasan dari bros perak.

Buat Leo, kerajinan perak bukan hal yang sulit, ia khatam belajar dari muda.

"Saya belajar ini dari kakek dan ayah saya waktu kecil. Kerajinan perak ini sudah ada dari zaman Belanda dulu," kata Leo saat ditemui KompasTravel di kediamannya di Koto Gadang, Sumatera Barat, Senin (1/5/2017).

(BACA: Inilah yang Membuat Kerajinan Perak Kotagede Diburu Pelancong)

Kerajinan perak adalah keahlian yang diturunkan turun temurun oleh kaum laki-laki di Koto Gadang. Sedangkan kaum perempuan punya keahlian lain yang diturunkan yakni menyulam.

Kompas.com/Andreas Lukas Altobeli Leo (52) pengrajin perak dari Koto Gadang, Sumatera Barat sedang membuat kerajinan perak.
Selain Leo, ada banyak perajin perak lain di Koto Gadang yang rata-rata adalah perajin individu dan berkarya di rumahnya masing-masing.

"Di sini (perajin) individu tak mau jadi anak buah orang. Makanya agak berbeda dengan kota lain yang sudah jadi industri, di sini perajin ingin bebas," kata Leo.

Meski rata-rata perajin memiliki toko dan pelanggan sendiri, tetapi menurut Leo karena kecenderungan individualis tersebut akhirnya promosi perak di Koto Gadang berjalan lebih lambat daripada kota penghasil perak seperti Kotagede di Yogyakarta atau Gianyar di Bali.

(BACA: Sumbar Promosi Wisata Halal dan Kuliner di Norwegia)

Kendala lain untuk kerajinan perak di Koto Gadang, menurut Leo, karena minimnya penerus. "Namanya anak muda, punya kemauannya sendiri," sebut Leo.

Kompas.com/Andreas Lukas Altobeli Kerajinan perak di Kota Gadang, Sumatera Barat menggunakan alat sederhana antar generasi.
Untuk itu mewariskan keahlian kerajinan perak di Koto Gadang mulai terancam. Padahal kerajinan ini sejatinya adalah salah satu identitas dari Koto Gadang yang terletak di antara Gunung Singgalang dan Ngarai Sianok.

Pada zaman Belanda, kerajinan perak dari Koto Gadang ini sudah diekspor hingga ke luar negeri.

Saat ini, penjualan kerajinan perak di Koto Gadang terlihat meningkat pada musim liburan, saat Kota Bukittinggi ramai wisatawan.

Kompas.com/Andreas Lukas Altobeli Minitur Jam Gadang dari perak, buatan Leo (52) pengrajin perak dari Koto Gadang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Thailand Permudah Visa, Upaya Tarik Turis dan Pelajar Asing

Thailand Permudah Visa, Upaya Tarik Turis dan Pelajar Asing

Travel Update
Semasa Piknik 2024, Perputaran Ekonomi Ditargetkan hingga Rp 17 Miliar

Semasa Piknik 2024, Perputaran Ekonomi Ditargetkan hingga Rp 17 Miliar

Travel Update
Protokol Keamanan dan Keselamatan di Destinasi Super Prioritas Akan Diterapkan, Cegah Kecelakaan Wisata

Protokol Keamanan dan Keselamatan di Destinasi Super Prioritas Akan Diterapkan, Cegah Kecelakaan Wisata

Travel Update
Pemerintah Upayakan 3 Penerbangan Langsung dari Luar Negeri ke Labuan Bajo

Pemerintah Upayakan 3 Penerbangan Langsung dari Luar Negeri ke Labuan Bajo

Travel Update
Pasar Cimol Gedebage di Bandung: Lokasi, Daya Tarik, dan Jam Buka

Pasar Cimol Gedebage di Bandung: Lokasi, Daya Tarik, dan Jam Buka

Travel Update
Datang ke Deep and Extreme Indonesia 2024, Ada Apa Saja?

Datang ke Deep and Extreme Indonesia 2024, Ada Apa Saja?

Travel Update
Dubai Luncurkan Visa untuk Kreator Konten, Ini Syarat dan Cara Buatnya

Dubai Luncurkan Visa untuk Kreator Konten, Ini Syarat dan Cara Buatnya

Travel Update
Cara Beli Tiket Masuk DXI 2024, Bisa Online dan Offline

Cara Beli Tiket Masuk DXI 2024, Bisa Online dan Offline

Travel Tips
Promo Cashback dan Diskon di Deep and Extreme Indonesia 2024

Promo Cashback dan Diskon di Deep and Extreme Indonesia 2024

Travel Update
Deep and Extreme Indonesia 2024: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Deep and Extreme Indonesia 2024: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Perubahan Iklim Disebut Belum Tentu Berdampak pada Turbulensi Pesawat

Perubahan Iklim Disebut Belum Tentu Berdampak pada Turbulensi Pesawat

Travel Update
Ada Promo Masuk Ancol Gratis mulai 1 Juni 2024, Simak Syaratnya

Ada Promo Masuk Ancol Gratis mulai 1 Juni 2024, Simak Syaratnya

Travel Update
Maskapai Ini Punya Penerbangan Bersama Anjing, Harganya Rp 97 Jutaan

Maskapai Ini Punya Penerbangan Bersama Anjing, Harganya Rp 97 Jutaan

Travel Update
Dieng Caldera Race 2024 Digelar mulai 7 Juni 2024

Dieng Caldera Race 2024 Digelar mulai 7 Juni 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Koryu Space Japan Foundation, Gratis Masuk

Cara Berkunjung ke Koryu Space Japan Foundation, Gratis Masuk

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com