Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Wisata Malam di Pantai Parangtritis Terealisasi?

"Gagasan itu sungguh perlu ditindaklanjuti karena atraksi dan wahana wisata malam di Yogyakarta memang masih kurang," kata Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Herman Tony di Yogyakarta, Jumat (3/3/2017).

Menurut Herman, wisata malam di sepanjang Pantai Parangtritis berpotensi memiliki daya tarik kuat untuk mengundang lebih banyak wisatawan ke Yogyakarta.

(BACA: Jalan-jalan ke Bantul? Cobalah Bakmi Karet dan Bakso Domba)

Apalagi masyarakat di kawasan pantai selatan Yogyakarta itu juga sudah banyak yang mendirikan pondok-pondok kuliner.

"Tergantung bagaimana nanti mengemasnya, saya kira tidak perlu meniru konsep wisata malam seperti di Pantai Kuta, Bali," katanya.

Untuk menghidupkan aktivitas wisata malam di Pantai Parangtritis, lanjut Herman, cukup diisi dengan pertunjukan atraksi wisata yang menonjolkan budaya lokal setempat, ditambah dengan sajian beragam kuliner khas Yogyakarta.

"Saya yakin akan banyak yang tertarik karena mereka juga sekaligus dapat menyaksikan momen terbenamnya matahari," katanya.

(BACA: Berjualan dari Masa Penjajahan Jepang, Ini Uniknya Gudeg Bu Djoyo di Bantul)

Herman mengakui tingkat okupansi atau hunian rata-rata kamar hotel di DIY saat ini masih rendah. Hal itu karena jumlah hotel semakin bertambah tanpa disertai dengan penambahan atraksi atau wahana wisata baru.

"Okupansi hotel bintang maupun non bintang saat ini masih di kisaran 40-50 persen," ujarnya.

Ia meyakini penambahan wahana baru berupa pengembangan wisata malam di Parangtritis dapat berbanding lurus dengan lama tinggal wisatawan yang secara bersamaan mendukung keterisian kamar hotel.         

"Dengan upaya penambahan wahana wisata baru diharapkan dapat mengimbangi menjamurnya jumlah hotel di Yogyakarta," katanya.

"Belum banyak yang tertarik dengan paket itu," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Dispar Bantul Jati Bayu Broto mengatakan gagasan wisata malam di kawasan relokasi Mancingan, Parangtritis untuk memberikan alternatif bagi wisatawan pantai yang kehabisan waktu saat berkunjung ke pantai andalan Bantul yang selalu penuh pada hari libur.

Apalagi, sejauh ini di wilayah relokasi Parangtritis belum dioptimalkan sebagai kawasan pariwisata. Padahal melihat kawasan yang terdapat beberapa fasilitas seperti kios dan lahan parkir punya potensi dikembangkan.

"Saya melihat peluang wisata malam sangat terbuka di kawasan itu. Hanya selama ini potensi itu belum ditangkap pemerintah daerah," kata Jati Bayu Broto.

******

KompasTravel menghimpun 48 destinasi di seluruh Indonesia yang cocok dengan preferensi traveling Anda. Mulai dari indahnya wilayah barat Indonesia yakni Provinsi Aceh, hingga eksotisme kawasan timur Nusantara yakni Raja Ampat dan Papua.

Inilah Visual Interaktif Kompas (VIK) Vakansi Indonesia: http://vik.kompas.com/vakansi/

VIK Vakansi Indonesia adalah panduan lengkap untuk destinasi traveling Anda selanjutnya. KompasTravel juga menyediakan semua informasi yang Anda butuhkan, mulai dari how to get there, where to stay, what to do, what to eat, dan what to buy. Opsi transportasi dan akomodasi hadir dalam dua jenis, yakni koper dan ransel.

https://travel.kompas.com/read/2017/03/03/200900227/kapan-wisata-malam-di-pantai-parangtritis-terealisasi

Terkini Lainnya

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke