Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Hotel Gantung" Tertinggi Sedunia di Purwakarta Bisa Dicoba Oktober 2017

PURWAKARTA, KOMPAS.com – Sejauh ini, hanya ada satu skylodge alias hotel gantung di dunia yang berlokasi di Peru. Hotel gantung tersebut berada pada dinding tebing dengan ketinggian sekitar 122 meter di atas permukaan tanah.

Namun kini, operator aktivitas outdoor di Badega Gunung Parang tengah membuat "hotel gantung" di sisi tebing Gunung Parang, Purwakarta, dengan ketinggian 400-900 meter.

Gunung Parang tentu sudah santer terdengar di telinga para pemanjat tebing Indonesia maupun mancanegara.

“Hotel gantung ini berada di ketinggian 400-900 meter, sepertinya di Asia belum ada. Hanya di Peru yang terkenal,” ujar Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta saat dihubungi KompasTravel, Jumat (7/7/2017).

BACA: Pertama di Asia, Hotel Bergantung Hadir di Gunung Parang Purwakarta

Jika dilihat sleeping capsules di Peru berada di ketinggian 400 kaki, atau sama dengan 122 meter. Di Gunung Parang, hotel gantung ini memiliki ketinggian 400-900 meter. Bisa dipastikan merupakan hotel gantung yang tertinggi di dunia untuk saat ini.

Hotel yang akan diberi nama Pajajaran Anyar itu mulai digagas sejak akhir tahun 2014. Digagas oleh masyarakat penggiat panjat tebing sekaligus operator via ferrata, Badega Gunung Parang, dan tentunya Bupati Purwakarta.

“Ide awalnya adalah kita ingin ada hunian atau penginapan di dinding Gunung Parang, dan setelah melihat dan mengkajinya ternyata ada contoh di Peru, maka kita ambil ide seperti di Peru dengan beberapa perbaikan desain,” ujar Dhani Daelami selaku penggagas operator Badega Gunung Parang kepada KompasTravel.

BACA: Via Ferrata, dari Italia Sampai ke Gunung Parang

Dalam pembangunannya, masyarakat penggiat panjat tebing dari Badega Gunung Parang dibantu tim arsitek ARCTech dan profesional ahli. Mereka juga mengalkulasi bagian-bagian rumit antara desain, berat, dan kekuatan bangunan ini.

Dhani mengatakan nantinya akan ada 11 ruangan yang dibangun menggantung di sisi tebing Tower 3 Gunung Parang. Seluruhnya tersebar di rute via ferrata, dan beberapa titik yang eksotis di sana.

Sebelas skylodge itu pun memiliki ketinggian yang berbeda-beda, mulai 400 meter (terendah dan termurah), hingga di ketinggian 900 meter dengan harga kamar termahal.

“Insya Allah jika semuanya lancar maka akhir September semua sudah jadi, dan Oktober sudah bisa dipakai,” sahut Dhani.

BACA: Menjajal Via Ferrata Tertinggi di Asia Tenggara

Menariknya, hingga saat ini yakni awal Juli, sudah ada sekitar 100 pemesan dari wisatawan asing maupun dalam negeri. Pihak pengelola pun segera membatasi, khawatir over kuota.

Sebelum beroperasi, hotel tersebut akan masuk tahap pengecekan dan uji coba terlebih dahulu di akhir September.

Hotel berbentuk kapsul ini berukuran 2,5 x 6 meter – 8 meter, dengan kapasitas dua hingga lima orang. Namun, pengelola merekomendasikannya hanya sampai empat orang dewasa.

https://travel.kompas.com/read/2017/07/08/140400827/hotel-gantung-tertinggi-sedunia-di-purwakarta-bisa-dicoba-oktober-2017

Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke