Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sido Muncul Tampilkan Rawapening Menuju UNWTO Awards 2017

Saat ini sebuah tim yang dibentuk oleh Kementerian Pariwisata tengah menyiapkan sejumlah nominator untuk mengikuti ajang ini. Salah satu tim tersebut pada Selasa, 5 September 2017 lalu mengunjungi PT Sido Muncul di Ungaran, Jawa Tengah.

(BACA: Menuju Obyek Wisata Kelas Dunia, Rawapening Harus Berstandar Global)

Brand jamu berstandar farmasi ini rencananya akan dinominasikan dalam ajang UNWTO Awards 2017 untuk kategori Innovation in Enterprises.

"Pertama kami mengumpulkan data yang terkait dengan persyaratan-persyaratan untuk ikut serta di dalam program award-nya UNWTO. Yang kedua, kita tetapkan bahwa Sido Muncul itu akan ikut serta dalam kategori inovasi enterprise, karena inovasi dari perusahaan ini bisa memberikan dampak positif khususnya yang terkait dengan pariwisata di Rawapening," kata Thamrin B Bachri, staf ahli Kemenpar yang bertugas sebagai Tim Pemenangan Wonderful Indonesia, seperti dirilis Humas Sido Muncul, Minggu (10/9/2017) siang.

(BACA: Menikmati Keindahan Rawapening dari Goa Rong)

Seperti diketahui, Sido Muncul senantiasa berkomitmen mendukung pariwisata Indonesia melalui iklan-iklan produknya. Sejumlah destinasi yang sebelumnya kurang dikenal, seperti Labuan Bajo, Wamena, Maluku, Sumbawa Barat terangkat berkat iklan-iklan Sido Muncul.

Teranyar, Sido Muncul meluncurkan iklan produk Kuku Bima dengan mengangkat persoalan degradasi Rawapening.

Tak hanya berhenti pada gagasan, PT Sido Muncul juga sudah melakukan langkah nyata dengan memanfaatkan eceng gondok menjadi energi alternatif setelah disulap menjadi pelet atau briket.

(BACA: Empat Strategi Banyuwangi Raih Penghargaan Pariwisata PBB)

Sebelumnya Sido Muncul juga berkolaborasi co-branding bersama Wonderful Indonesia bersama dengan 20 brand terkemuka lainnya.

"Inovasinya terkait eceng gondok ini akan memberikan dampak yang positif karena bentangan air Rawapening menjadi lebih besar. Manfaatnya tidak hanya pariwisata, tapi juga ekonomi masyarakatnya. Kalau yang tadinya cuma bertani, bisa beternak ikan," ujarnya.

Menurut Thamrin, dalam industri pariwisata sesuai prinsrip UNWTO, sustainability atau keberlangsungan menjadi sangat penting. Tidak hanya menyangkut lingkungan, tetapi menyangkut empal hal. Yakni kepuasan wisatawan, dampak ke industri kecil, keterlibatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

(BACA: Menikmati Malam di Ungaran Ditemani Kopi Klotok, Ini Tempatnya...)

"Bicara sustainability itu tidak hanya dalam aspek lingkungan, tapi wisatawannya puas atau tidak? Kemudian apakah industri kecil atau UMKMnya mendapat manfaat atau tidak? Yang ketiga, apakah masyarakatnya terlibat atau tidak? Terakhir, apakah lingkungannya rusak atau tidak?" katanya.

Thamrin menambahkan, keikutsertaan Indonesia dalam UNWTO Award ini sangat penting karena dapat memacu Indonesia mengkalibrasikan semua lini pariwisatanya dengan standar internasional. Sehingga Indonesia semakin percaya diri dan lebih siap bersaing dengan negara lain.

Sementara itu Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, kesediaan perusahaannya ikut dalam nominasi UNWTO Award ini adalah salah satu bentuk partisipasi perusahaan membantu pemerintah dalam mensejahterkan masyarakat melalui sektor pariwisata.

Irwan optimistis dengan gencarnya branding Rawapening ini dalam waktu dua tahun, danau seluas 2.700 hektar ini akan menjadi destinasi yang diperhitungkan.

"Yang penting orang tahu dulu tempat ini berharga, nanti orang ke sini melihat terus investasi. Saya rasa dalam satu dua tahun tempat ini jadi. Infrastrukturnya ada, captive market-nya 12 juta penduduk di sekitarnya, gimana nggak jadi?" kata Irwan.

https://travel.kompas.com/read/2017/09/11/061400827/sido-muncul-tampilkan-rawapening-menuju-unwto-awards-2017

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke