Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Tradisi Unik "Ngopi" di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Minum kopi bagi masyarakat Indonesia tentu sudah menjadi tradisi. Beda daerah, beda lagi tradisi masyarakatnya dalam menyeruput kopi.

Setidaknya ada sembilan tradisi menyeruput kopi di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Divisi Public Relation Sobat Budaya, Geaffary Aji dalam diskusi santai bertajuk "Omongan Budayo: Tradisi-Tradisi Ngopi di Nusantara".

"Di Indonesia ada beberapa tradisi kopi. Ternyata ada sembilan tradisi unik minum kopi dari Aceh, Sumatera, Jawa," kata Geaffary di Sekretariat Sobat Budaya, Jakarta, Sabtu (16/9/2017).

BACA: Ini Rekomendasi Kopi Terbaik Indonesia yang Harus Anda Coba

Berikut sembilan tradisi unik mencicipi kopi yang dihimpun dari paparan Geaffary.

1. Tradisi Pesta Penti di Bajawa, Flores

Geaffary menyebut ada tradisi unik di Bajawa, Nusa Tenggara Timur, yaitu pesta penti sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Bajawa atas melimpahnya hasil panen. Menurutnya, tradisi pesta penti diselenggarakan pada bulan Agustus dan September.

Masyarakat desa berkumpul, bertemu untuk sekedar makan bersama, silaturahmi, menampilkan tarian adat, dan tentunya minum kopi.

2. Kopi Sanger di Aceh

Bila pergi ke Aceh, ada kopi sanger yang berbentuk kopi susu. Menurut Geaffary, kopi sanger bisa ditemukan di daerah-daerah kampus di Aceh.

"Kepanjangannya sanger itu 'sama-sama mengerti'," tambahnya.

Ia mengatakan kopi sanger dibuat dengan cara disaring dan ditarik berulang-ulang. Susu yang digunakan sekitar seperdelapan dari ukuran gelas dan dicampur dengan air saringan kopi.

3. Kopi Walik Aceh

Satu lagi tradisi unik meminum kopi di Aceh, yaitu kopi walik. Geaffary mengatakan sesuai dengan namanya, penyajian kopi walik yaitu dengan cara dibalik. Kopi walik disajikan dengan gelas dan piring kecil. Kemudian, penikmat kopi bisa menyeruput dengan cara membuka gelas secara perlahan.

4. Kopi Tarik Aceh

Masih di bumi Serambi Mekkah, ada ragam kopi lainnya yaitu kopi tarik. Menurut Geaffary, kopi yang digunakan tak berbeda dengan kopi sanger.

"Kalau kopi sanger dibuatnya tak pakai saringan. Jadi hanya pakai dua gelas untuk proses tariknya," ujar Geaffary.

5. Kopi Kawa Daun

Di Sumatera Barat, ada tradisi minum kopi yang bernama kopi kawa daun. Di sana, kopi dibuat dari daun kopi yang dikeringkan, diseduh, lalu disajikan menggunakan batok kelapa.

"Dulu Indonesia dijajah Belanda. Masyarakat dipaksa untuk tanam cengkeh. Mereka (masyarakat Sumatera Barat) tak sempat merasakan kopi. Mereka ada ide untuk ambil daun kopi dan diseduh. Rasanya mirip teh," ujarnya.

6. Kopi Durian di Medan

Di Medan ada tradisi minum kopi yang dicampur dengan daging durian. Geaffary menyebut durian yang digunakan dari Sidikalang, Medan.

Cara pembuatan kopi durian yaitu kopi yang telah diseduh dicampur dengan daging durian yang telah dihaluskan menggunakan campuran es menggunakan blender. Buah durian yang digunakan harus dalam kualitas yang baik untuk menjaga aroma dan rasa saat bercampur dengan kopi.

7. Kopi Talua di Sumatera Barat

Tradisi minum kopi lainnya di Sumatera Barat adalah kopi talua. Kopi talua sejatinya adalah kopi yang diracik bersama kuning telur. Kuning telur ayam kampung atau telur itik mentah-mentah dikocok hingga berbuih.

Ketika dikocok, telur ditambahkan gula. Kuning telur yang telah dikocok itu lalu dicampur ke dalam kopi yang sudah diseduh air panas dalam gelas hingga kental. 

8. Kopi Joss di Yogyakarta

Di Yogyakarta ada suguhan kopi yang unik untuk dicoba. Namanya kopi jos. Kopi Jos sebenarnya adalah kopi hitam pekat. Hal yang membuatnya istimewa adalah arang yang membara dimasukkan ke dalam kopi. 

9. Kopi Tubruk

Geaffary menyebut tradisi unik kopi lainnya di Indonesia adalah kopi tubruk. Menyeruput tubruk atau menyeduh biji secara langsung merupakan cara yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia.

https://travel.kompas.com/read/2017/09/17/070300527/9-tradisi-unik-ngopi-di-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke