Borobudurpedia, Pedoman Wajib Sebelum Berwisata ke Borobudur

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menyelaraskan beragam informasi tentang Candi Borobudur, Balai Konservasi Borobudur mengeluarkan Borobudurpedia. Ini merupakan wadah bagi beragam informasi tentang Candi Borobudur yang sudah terverifikasi ahlinya.

Direktur Balai Konservasi Borobudur, Marsis Sutopo mengatakan pembuatan ensiklopedia khusus Borobudur ini dikarenakan banyaknya informasi yang salah tentang Candi Borobudur.

"Di dunia maya terutama, di Facebook dan media sosial lain banyak tulisan tentang Candi Borobudur tapi menurut persepsinya sendiri, jadi tidak sesuai aslinya," kata Marsis.

BACA: Ratusan Arsip Spesial Candi Borobudur Dipamerkan di Jakarta

Marsis pun berkoordinasi dengan para ahli mulai dari peneliti LIPI hingga pensiunan Balai Konservasi Borobudur untuk menghimpun segala Informasi terkait candi ini ke dalam Borobudurpedia.

Borobudurpedia tersedia dalam tiga versi. Antara lain versi buku cetak, situs, dan aplikasi untuk ponsel pintar.

Jika di dalam buku besar Borobudurpedia tersebut dituangkan ribuan kata A-Z yang terkait dengan Candi Borobudur, aplikasi Borobudurpedia tampil lebih interaktif dengan audio dan visual.

"Konsep ensiklopedia di webnya mirip Wikipedia, tapi setelah warganet menuliskan penafsirannya di sana, akan disaring ketat oleh para ahli yang ada di redaksi," ujar Marsis.

BACA: Mengapa Jumlah Wisman di Candi Borobudur Kalah Jauh dengan Angkor Wat?

Saat ini situs Borobudurpedia sudah bisa di akses di alamat borobudurpedia.id, tetapi masih dalam tahap pelengkapan konten. Aplikasi ponsel juga sudah bisa diunduh di App Store dan Google Playstore.

Sedangkan buku besar Borobudurpedia masih dalam tahap percetakan, yang nantinya akan disebar ke berbagai lembaga.

Berbeda dengan aplikasi wisata

Aplikasi Borobudurpedia ini berbeda dengan aplikasi untuk pembatasan wisatwan yang awal tahun 2017 ini pernah direncanakan oleh PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.

"Berbeda sama aplikasi itu, kalau itu dari TWC fokus untuk manajemen wisatawan. Kalau Borobudurpedia ini tidak hanya wisatwan, tapi juga lebih ke ilmu pengetahuannya, digitalisasi arsip-arsipnya," ungkap Marsis.