Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suguhan Indahnya Teluk Wineglass Tasmania dari Ketinggian 240 Meter

Status itu diperoleh karena sebanyak 42 persen Tasmania yang seluas sekitar 68.000 kilometer persegi itu adalah kawasan dilindungi.

Salah satu kawasan dilindungi itu adalah Taman Nasional Freycinet yang terletak sekitar 125 kilometer sebelah timur laut kota Hobart.

Taman nasional yang namanya diambil dari seorang pelaut Perancis Louis de Freycinet itu resmi dibentuk pada 1916 dan sekaligus menjadikan tempat ini sebagai taman nasional tertua di Tasmania.

Ke tempat inilah Tourism Tasmania dan Dwidaya Tour membawa rombongan, termasuk KompasTravel, berkunjung.

Hujan tak berhenti hingga kami bermalam di Freycinet Lodge, penginapan terdekat dengan kawasan yang dilindungi tersebut.

Di saat cuaca cerah, sebenarnya hotel ini memberikan pemandangan indah ke arah teluk Wineglass Bay yang bisa dilihat dari balkon restorannya.

Namun, hujan yang turun nyaris selama 24 jam membuat KompasTravel hanya bisa menyaksikan langit kelabu disertai angin kencang menusuk tulang.

Di sela-sela makan malam, kami hanya bisa berharap, hujan berakhir dan matahari musim panas bersinar cerah esok hari.

Cuaca yang jauh lebih baik membuat kami bersemangat dan tujuan kami adalah menuju ke sebuah lokasi tempat wisatawan bisa menyaksikan pemandangan indah Teluk Wineglass.

Untuk menyaksikan keindahan tersebut, KompasTravel harus menyusuri jalan setapak di antara Gunung Amos dan Gunung Mayson.

Di papan informasi tertulis perjalanan menujuk lokasi yang disebut Wineglass Bay Lookout yang berada di ketinggian 240 meter di permukaan laut itu tertulis selama 40 menit.

Bagi KompasTravel yang amat jarang berolahraga, jarak 40 menit dan menanjak merupakan sebuah perjuangan tersendiri.

Menurut pemandu kami, Pete Hersman, perjalanan ke Wineglass Bay Look ini merupakan yang paling ringan dan paling cepat bisa ditempuh.

Sebab, lanjut Pete, dia pernah menghabiskan waktu empat hari untuk berjalan menjelajahi hampir seluruh Semenanjung Freycinet.

Memang, meski menanjak, perjalanan menuju Wineglass Bay Lookout, bisa dikatakan tak terlalu berat. Selain banyak memberikan pemandangan yang menyejukkan, undak-undakan buatan amat memudahkan pengunjung.

Selain itu di beberapa sudut disediakan kursi yang bisa digunakan pengunjung untuk beristirahat meluruskan kaki yang penat.

Setelah kurang lebih 40 menit berjalan menanjak, kami pun tiba di sebuah tempat datar yang diberi nama Wineglass Bay Lookout.

Di tempat setinggi 240 meter dari permukaan laut ini, para pengunjung bisa menyaksikan pemandangan Teluk Wineglass yang amat indah dengan lautnya yang berwarna biru.

Keindahan tempat ini membuat para wisatawan tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk berfoto dengan latar belakang pemandangan spektakuler ini.

Lalu mengapa perairan itu disebut dengan nama Teluk Wineglass? Ternyata menurut pemandu kami Pete, ada dua kisah yang melatarbelakangi nama itu.

"Pertama, bentuk teluk itu mirip dengan gelas anggur. Kedua, tempat ini dulu menjadi pusat perburuan paus dan darah paus-paus yang dibantai menjadikan air di teluk berwarna merah seperti anggur," kata Pete.

"Tentu saja kami lebih menyukai kisah pertama terkait asal usul nama Wineglass Bay," tambah Pete.

Sebenarnya, selain ke Wineglass Bay Lookout, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan dengan mendaki Gunung Amos yang membutuhkan waktu paling cepat tiga jam.

Akhirnya, setelah mendengarkan penjelasan Pete, kami memutuskan cukup puas dengan prestasi mencapai Wineglass Bay Lookout dan kami pun turun.

Menjelang pintu keluar, terdapat papan pemberitahuan dari pengelola taman nasional agar pengunjung tak lupa menggunggah foto-foto mereka ke akun instagram milik Taman Nasional Freycinet.

Sebuah langkah cerdas pengelola untuk mempromosikan tempat indah ini dengan cara yang cepat dan amat murah.

https://travel.kompas.com/read/2017/12/08/091600227/suguhan-indahnya-teluk-wineglass-tasmania-dari-ketinggian-240-meter

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke