Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Tradisi Perayaan Onde

Perayaan ini tetap lestari dan dilaksanakan oleh orang China, bahkan yang telah bermigrasi dan menetap di negara lain.

Meski tidak semeriah Imlek, Perayaan Onde memiliki sejarah yang menarik.

Sejarah Perayaan Onde

Ketua Kecapi Batara, Diyah Wara Restiyati menjelaskan, Perayaan Onde biasanya dilakukan pada 21 atau 22 Desember di China untuk merayakan puncak musim dingin dan makan makanan hangat, salah satunya onde-onde.

"Orang Tionghoa biasa bilang Tan Cik yang artinya dingin dan puncak," katanya di Pantjoran Tea House, Glodok, Jakarta Barat, Sabtu (16/12/2017).

Lewat siaran pers dari Kecapi Batara dijelaskan juga jika Perayaan Onde ini sudah ada sejak Dinasti Han (206 SM - 220 M).

Pada zaman Dinasti Song (1127-1152 M), Perayan Onde dilaksanakan dengan sembahyang arwah leluhur dan lima unsur di bumi yang terdiri dari logam, air, api, tanah, dan kayu.

Sementara pada zaman Dinasti Qing (1644-1911 M), Perayaan Onde menjadi salah satu perayan penting di China dan daerah migrasi, tak terkecuali di Indonesia.

Berbeda dengan Imlek atau Tahun Baru China yang menjadi ajang silaturahmi, Perayaan Onde hanya dirayakan oleh keluarga.

Tradisinya adalah berkumpul bersama, membuat onde, menikmati onde, dan berdoa bersama.

Onde yang berbentuk bulat juga melambangkan keutuhan, persatuan, harmonisasi keluarga.

Onde juga melambangkan lambang keseimbangan alam yakni Yin dan Yang.

Adapun onde umumnya terbuat dari tepung beras tanpa isi. Ini melambangkan eratnya ikatan persaudara, dan air gula manis melambangkan hubungan antar keluarga yang manis.

Pada perkembanganya, onde kini dibuat dari berbagai bahan tak hanya tepung beras, bisa juga kentang tumbuk. Selain itu isiannya juga semakin beragam bisa kacang tanah atau bahkan cokelat.

Ada berbagai kepercayaan makan onde yang menarik, di antaranya saat makan onde seseorang akan menyesuaikan dengan usia kemudian menambahkan satu. Ini adalah lambang pengharapan agar usia bertambah lagi.

Kepercayaan lainnya, jika ada anggota keluarga yang hamil lalu membakar onde, jika onde tersebut pecah maka bayinya berjenis kelamin perempuan. Sementara jika onde tetap utuh, maka bayinya berjenis kelamin laki-laki.

Di balik segala tradisi tersebut, Perayaan Onde sampai saat ini masih lestari dan menjadi momen untuk berkumpul dalam kehangatan keluarga keturunan China, di mana pun mereka berada.

https://travel.kompas.com/read/2017/12/19/110800527/sejarah-tradisi-perayaan-onde

Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke