"Kami ingin Batam punya Batam Promotion Centre dan BP Batam bisa men-support di situ agar peningkatan pariwisata di Batam tergarap dengan maksimal," kata Lukita saat ditemui disela-sela Car Free Day, Batam, Minggu (18/3/2018).
Lukita mengatakan sektor pariwisata menjadi penyumbang devisa negara paling besar kedua, dan sudah ditetapkan sebagai leading sector oleh Presiden Joko Widodo.
"Kemarin kami juga sudah bertemu dengan berbagai pihak yang terlibat di pariwisata dan mereka sangat mendukung sekali adanya Promotion Centre. Apalagi Batam daerah terdepan berbatasan dengan Singapura dan Malaysia, hal ini jugalah yang menguatkan kami memajukan pariwisata yang lebih baik lagi," ungkapnya.
Meski saat ini Batam sedang dilanda krisis ekonomi, namun jasa pariwisata sama sekali tidak turun.
Tidak hanya Promotion Centre, ke depannya Batam juga harus memiliki Tourism Information. Sehingga wisatawan yang berkunjung dapat mengetahui dengan mudah lokasi-lokasi mana saja yang dapat didatangi dan menjadi destinasi unggulan.
"Di dalam Tourism Information nantinya juga terdapat informasi mengenai jarak tempuh dari bandara atau pelabuhan menuju lokasi wisata," jelas Lukita.
Diakuinya untuk industri yang ada seperti Migas, galangan kapal, dan elektronik saat ini memang sedang lesu. Diharapkan melalui pariwisata, ekonomi Batam bisa kembali bangkit.
Andi Kalim selaku Ketua Asita Kepri mengaku sangat mendukung sekali ide BP Batam yang akan menghadirkan Promotion Centre dan Tourism Information.
"Mudah-mudahan bisa cepat terwujud, karena tidak sedikit pariwisata di Batam ini yang tidak tergarap dengan maksimal," ungkapnya.
Selain itu, sambung Andi, dengan adanya Promotion Centre dan Tourism Information, ke depannya tidak ada lagi kegiatan pariwisata yang dilakukan masing-masing pelaku wisata sesukanya.
"Setidaknya kedepan kegiatan pariwisata akan lebih terarah dan profesional serta lebih terjadwal," jelasnya.
https://travel.kompas.com/read/2018/03/19/113100427/saatnya-batam-memiliki-pusat-informasi-pariwisata