Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Black Hole River Tubing, Wisata "Ngeri-ngeri Sedap" di Kulon Progo

Itulah mengapa wisata ini dinamakan Black Hole River Tubing. Teriakan sekelompok wisatawan yang mencobanya terdengar dari lubang keluar gorong-gorong. Tak lama, histeris berubah senang. Seiring air mengalir, mereka juga keluar gorong-gorong sambil bersorak tidak karuan dan mengacungkan tinju ke langit.

“Menegangkan. Adrenalin naik di dalam terowongan itu. Hati-hati, antisipasi sejak dini di dalam sana, kalau tidak bisa meminum air irigasi. Intinya, arahan pemandu harus didengarkan. Hanyutlah telentang di irigasi supaya tidak menelan air,” kata Minarno asal Kecamatan Temon, Kulon Progo, DI Yogyakarta, setelah ke luar dari air itu bersama 15 orang lainnya.

Mereka semua, termasuk Minarno, melepaskan semua alat keselamatan yang dipakai selama hanyut dalam Black Hole River Tubing yakni jaket pelampung dan helm untuk kano. Mereka lantas menyerahkan jaket dan helm itu ke orang lain yang tengah antre untuk menikmati hanyut di irigasi atau pengairan sawah.

Bermain di irigasi lalu masuk ke gorong-gorongnya memang tidak terpikirkan. Tapi, menurut Minarno, ini jadi pengalaman tidak terlupakan. “Tidak akan kulupa ini,” katanya.

Bermain air di irigasi merupakan salah satu dari beragam permainan yang bisa dinikmati di sebuah komplek outbond Dolandeso Boro di Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta. Komplek ini berada di antara sawah, saluran irigasi, kolam, sungai dan pedesaan dengan latar belakang Pegunungan Menoreh.

“Tidak untuk perorangan. Kami menawarkan bentuk paket untuk kelompok,” kata Aditiya Kurnia, salah seorang pengelola di Dolandeso.

Alam memang sudah tersedia dan tinggal dinikmati secara bijak. Tidak perlu dirusak, tidak perlu diubah, tidak perlu ditambah atau dikurangi. Wisatawan hanya tinggal menyelaraskan diri dengan semua potensi alam itu.

Dolandeso cukup pandai mengemas potensi itu menjadi tempat bermain yang menyenangkan sekaligus menantang. Mereka membuat beragam paket bermain dengan alam berdasar usia.

Sawah, misalnya. Petak lahan tanah yang terendam air bisa jadi arena anak-anak menikmati permainan dengan kerbau pembajak. Kalau tidak takut kotor, silahkan saja menceburkan diri di kubangan sawah itu. Mereka bisa memberanikan diri memegang kerbau atau ikut naik bajak sawah berkeliling petak. 

Anak bermain dengan bajak, kerbau, maupun berkubang itu dikemas dalam paket Petualangan Cilik. Ini kegiatan kreatif dan edukatif yang pesertanya untuk anak-anak kecil. Mereka akan merasakan bagaimana rasanya di sawah, mulai dari ikut menanam padi hingga memegang kerbau pembajak sawah. Kalau punya sedikit nyali lagi, anak-anak bisa naik alat bajak sawah yang sedang diseret oleh kerbau keliling petak sawah.

Beda usia, beda paket kegiatan. Dari yang sekadar pengenalan pada potensi desa, sampai yang memacu adrenalin. Black Hole River Tubing tadi menjadi salah satu pilihan menantang. Untuk mereka yang dewasa, tentu paket permainan arung jeram di Sungai Progo bisa jadi alternatif.

Bisa juga bersepeda keliling desa, wisata budaya pedesaan, paint ball, dan camping. Soal keamanan, semua kegiatan menantang menggunakan alat perlindungan diri.

Permainan untuk segala usia juga bisa dengan bermain di kali (sungai) di dekat sawah. Air sungai itu bening kehijauan dan sangat sejuk. Bermain air dan melompat dari batu ke batu besar lainnya juga menyenangkan bagi segala umur.

Ada juga paket permainan yang mengandalkan dinamika kelompok untuk segala usia. Paket Live In atau tinggal di rumah penduduk juga akan menjadi pengalaman menarik.

Wisata ke sana tidak bisa sendirian. Minimal 20 orang kalau ingin menikmati potensi Dolandeso. Sebelum datang, mereka harus reservasi dulu jauh hari. Pengelola Dolandeso akan menyediakan waktu melayani sesuai paket permainan yang diminati.

“Saya ingin ikut merasakan menanam padi sudah sejak lama saat ke sini dulu. Baru sekarang kesampaian mencoba,” kata Mbak Nining, seorang guru dari SD Negeri di Sleman.

Dolandeso Boro terkenal sejak lama. Komplek utamanya sekitar empat hektar. Bentuknya seperti pekarangan rumah dengan banyak bangunan konstruksi gaya klasik Jawa, seperti pendopo-pendopo kecil yang bentuknya seperti di film kolosal kerajaan. Tempat-tempat itu bisa dimanfaatkan untuk rehat, menginap, atau menikmati makanan khas pedesaan.

Ada juga spot foto. Ada wahana bermain semacam jembatan tali dan jembatan gantung di atas air untuk segala umur.

Datang ke desa ini tidak sulit. Desa Boro hanya sekitar 16 Km dari pusat kota Yogyakarta. Ia berada di kaki perbukitan Menoreh dengan pemandangan hijau juga asri. Keunggulan tempat ini adalah suasana pedesaan. Itulah mengapa kebanyakan dari para pengunjung merupakan warga perkotaan yang mencari suasana liburan yang berbeda.

https://travel.kompas.com/read/2018/03/31/214600927/black-hole-river-tubing-wisata-ngeri-ngeri-sedap-di-kulon-progo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke