Festival Sakura Matsuri dan 60 Tahun Hubungan Indonesia-Jepang

"Ini kan festival tahun dan tujuannya untuk mewadahi hubungan masyarakat Jepang di tempat kami, artinya sudah menjadi festival budaya antarnegara," ujar Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Cikarang Tbk, Toto Bartholomeus.

Toto mengatakan, Festival Sakura Matsuri merupakan festival tahunan di Jepang yang digelar untuk menikmati keindahan bunga sakura yang mekar pada musim ini. Suasana yang sama  dihadirkan di lokasi kegiatan di Citywalk yang merupakan kawasan tinggalnya masyarakat Jepang di Cikarang.

Tahun ini festival Sakura Matsuri ke-7 ini dimeriahkan oleh Soran Bushi, Bon Dori, Cosplay, Coswalk, Tari Daerah, Tari Sakura, AKI20, Cikarang Keion Club, Omikishi, Sisingaan, dan J-Rocks dan lain-lainnya. Daya tarik lainnya berupa flash mob, festival kuliner, serta taiko.

Menariknya, tahun ini panitia fesvital juga menampilkan pertunjukan Omikoshi. Omikoshi atau Mikoshi, yakni tandu suci yang dipercayai dinaiki oleh obyek pemujaan atau roh dari kuil shinto di Jepang.

Selama pelaksanaan festival atau matsuri di Jepang, Omikoshi ini diarak untuk membawa roh ke tempat peristirahatan sementara dengan maksud menenangkan roh yang ada.

Sementara itu, dengan karakteristik yang hampir sama, ada juga pertunjukkan Sisingaan yang merupakan kesenian asli dari Jawa Barat. Sisingaan atau gotong singa merupakan seni arak-arakan menggotong boneka singa yang ditunggangi seorang anak atau bocah dan dilanjutkan dengan atraksi.

"Makna Sisingaan ini kan untuk keselamatan atau syukuran. Jadi, pertunjukan yang kami sajikan ini punya kesamaan karakteristik untuk menunjukkan kedekatan antara Indonesia dan Jepang yang telah menjalin hubungan diplomatik selama 60 tahun," ucap Toto.