Saat Liburan ke Luar Negeri, Bayar Pakai Kartu Debit atau Tunai?

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika ingin liburan ke luar negeri, seringkali wisatawan bimbang apakah harus menukar mata uang asing atau tidak.

Beberapa orang memilih bertransaksi menggunakan kartu debit dan kredit. Namun, beberapa orang lainnya juga memilih menukarkan mata uang asing dalam bentuk tunai.

Lantas lebih baik seperti apa?

Mastercard Indonesia sendiri melakukan sebuah riset untuk membandingkan beberapa metode pembayaran selama bepergian ke luar negeri.

Temuan yang didapatkan oleh Mastercad kini ada dua hal.

1. Cara yang lebih murah untuk mendapat mata uang asing adalah dengan melakukan penarikan tunai di ATM dengan kartu debit di negara tujuan.

2. Menukar uang dengan mata uang lokal di bandara negara tujuan merupakan cara yang paling mahal.

Dari hasil riset tersebut, disarankan agar wisatawan tidak perlu membawa uang tunai terlalu banyak saat keberangkatan.

Wisatawan bisa melakukan penarikan tunai menggunakan kartu debit di negara tujuan.

ATM biasanya akan mudah ditemukan di negara tujuan Anda. Letaknya biasanya ada di pintu-pintu keluar bandara dan di destinasi yang sering dikunjungi para turis.

Selain itu, saat melakukan transaksi belanja, Anda bisa melakukan dengan metode pembayaran elektronik menggunakan kartu. Penggunaan metode ini pun dianggap lebih aman dan nyaman dibandingkan harus membawa uang tunai dalam jumlah besar.

“Kami berharap melalui temuan ini para traveler Indonesia tidak akan bingung lagi dalam memilih metode penukaran uang yang terbaik dan dapat merasa lebih nyaman saat bepergian ke luar negeri, karena kini mereka tahu bahwa pilihan terbaik adalah dengan menggunakan kartu debit mereka,” kata Director Mastercard Indonesia, Tommy Singgih dalam keterangan tertulisnya.

Dengan demikian, Mastercard menganggap metode penggunaan kartu debit untuk mengambil uang di ATM bisa menguntungkan wisatawan mendapatkan nilai tukar terbaik.

Mastercad menyimpulkan, rata-rata biaya mark-up di ATM lebih baik dibandingkan dengan rata-rata biaya mark-up di tempat penukaran mata uang asing di bandara negara tujuan.