Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Musisi Jerman Tampilkan Musik Orkestra di Banyuwangi

Tepat pukul 20.00 WIB, sang konduktor Roland Klaus Haug memasuki areal pertunjukan yang ditelah dipadati oleh ratusan penonton. Sebanyak 37 musisi dari Steinhause Orchester Besigheim telah bersiap untuk menampilkan pagelaran musik orkestra.

"Selamat malam, Banyuwangi. Selamat malam semua. Senang sekali kami bisa menampilkan musik kami di tengah keunikan musik tradisional Banyuwangi," sapa Roland dalam bahasa Inggris kepada para penonton.

Setelah itu, harmonisasi musik-musik orkestra mengalir mengalun indah. Berbagai genre musik yang ditampilkan mulai klasik, pop, jazz mampu memuaskan para penikmatnya.

Total ada 8 lagu yang dimainkan, dua di antaranya lagu Indonesia, yakni Rayuan Pulau Kelapa dan sebuah lagu daerah Papua.

"Saat kami membawakan lagu Indonesia, kita nyanyi bersama ya. Akan lebih asyik kalau dinyanyikan orang Indonesianya sendiri," ajak Roland.

Repertoar mereka, termasuk musik konser, tergolong musik yang mudah didengar dari musisi populer seperti My Way Frank Sinatra dan tentu saja gaya khas untuk wind orkestra Jerman seperti Polka.

Penonton pun mulai ikut bernyanyi bersama tanpa diiringi tepuk tangan. Pertunjukan orkestra memang punya aturan khusus yaitu penontonnya tidak boleh bertepuk tangan di tengah alunan musik konser. Namun, masyarakat tetap bersemangat menyanyikan lagunya.

Banyak di antara mereka mengaku senang dengan pertunjukan musik yang baru ditampilkan di Banyuwangi ini. Bambang Harsito, salah satu penonton yang tampak begitu menikmati pertunjukan tersebut.

"Bagi saya yang baru melihat orkestra di sini, bagus sekali pertunjukan musiknya. Mereka pastinya sangat terdidik di bidang musik. Tidak heran kalau mainnya bagus. Saya sangat terhibur sekali. Apalagi meski banyak di antara mereka yang berusia senja, namun mereka tetap semangat," ujar Bambang.

Roland mengaku senang bisa tampil di Banyuwangi.

"Ini adalah bagian dari road show kami keliling sejumlah kota di Indonesia. Banyuwangi adalah destinasi yang kami kunjungi sebelum manggung di Bali," kata Roland.

Kesempatan untuk bisa tampil di Banyuwangi sebenarnya sudah direncanakan sejak lama.

"Dua tahun lalu kami telah bertemu Bupati Anas saat berkunjung kemari dan ingin memperkenalkan musik kami pada warga Banyuwangi. Namun baru kali ini bisa terealisasi," ujar Roland.

Bagi Roland, ini adalah kehormatan bisa berkesempatan melihat dari dekat musik tradisional Banyuwangi.

"Kami terkesan. Musik patrol Banyuwangi ini tidak biasa dan sangat menarik. Suara penyanyinya pun unik. Ini suatu harmoni yang mengesankan," aku Roland.

Secara terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan apresiasinya kepada orkestra asal Jerman ini yang bersedia tampil di Banyuwangi dan berkolaborasi dalam satu panggung musik patrol.

"Ini yang menarik, dalam satu panggung bisa hadir musik tradisional dan musik dari Barat. Saya sangat senang karena Banyuwangi bisa menampilkan berbagai macam musik, dan ini bisa menjadi pilihan. Setelah sebelumnya musik jazz, lalu musik tradisional, kini sudah kita tampilkan musik orkestra," pungkas Anas.

https://travel.kompas.com/read/2018/06/01/130500127/saat-musisi-jerman-tampilkan-musik-orkestra-di-banyuwangi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke