Hal tersebut diantisipasi dengan rencana wisata alternatif oleh Taman Nasional (TN) Rinjani.
"Bersama tour operator, guide, dan porter akan membuat wisata alternatif diluar wisata pendakian," kata Sudiyono, Kepala Taman Nasional Rinjani, saat dihubungi KompasTravel, Rabu (5/9/2018).
Desa-desa yang paling banyak terdampak atas penutupan pendakian ini ialah Sembalun, Senaru, Plawangan, dan wilayah Segara Anak. Wisata alternatif pun akan difokuskan di daerah-daerah tersebut.
Total jumlah pemandu wisata dan porter Gunung Rinjani yang terdaftar ada 1.260 orang. Semua perwakilan kelompok telah diminta untuk berpartisipasi dalam musyawarah penentuan wisata alternatif.
Sudiyono belum bisa memastikan seperti apa wisata yang akan diadakan. Pihaknya masih terus mengkaji, melihat potensi, sembari bermusyawarah dengan masyarakat terkait.
"Iya (belum diketahui wisatanya), karena masih mempertimbangkan potensi keamanan dan kesepakatan para pihak," pungkasnya.
https://travel.kompas.com/read/2018/09/07/081100627/pendakian-gunung-rinjani-tutup-tn-cari-solusi-wisata-alternatif