Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengembalikan Kejayaan Lawang sebagai Pintu Masuk Kerajaan Singasari

Festival yang akan berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu (29/9/2018) itu untuk mengembalikan kejayaan Lawang sebagai kota yang sudah ada sejak masa pemerintahan Kerajaan Singasari yang berpusat di bekas tanah Tumapel, saat ini Malang.

Secara geografis, Lawang berada di sisi paling utara Kabupaten Malang. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Pasuruan.

Sesuai dengan namanya, Lawang menjadi pintu masuk menuju kawasan Malang Raya dari arah Surabaya atau Pasuruan. Adapun Lawang berasal dari bahasa Jawa yang berarti pintu. Dulunya, Lawang merupakan pintu masuk menuju pusat Kerajaan Singasari di sisi utara.

"Lawang ini memang kota tua. Di sini sudah banyak peninggalan-peninggalan di zaman penjajahan yang masih terawat. Tapi bukan itu yang kita menamakan kota tua. Sejak zaman Kerajaan Singasari, Lawang ini sudah ada. Ada Pameling, ada Kalisura dan sebagainya itu adalah bukti-bukti di mana di dalam sejarah itu sudah ada," kata Bupati Malang, Rendra Kresna.

Saat ini, Lawang menjadi salah satu daerah di Malang yang aktivitasnya 24 jam. Sehingga daerah itu selalu hidup meski di malam hari.

"Memang kota tua di sini. Dan yang paling khas dari Lawang ini bahwa Lawang ini kehidupan kotanya 24 jam. Jadi kalau mau cari makanan jam 12 malam tersedia di sepanjang jalan," katanya.

Festival Lawang Kota Tua yang baru pertama kali diselenggarakan ini merupakan langkah awal membangun Lawang sebagai kota tua. Festival itu akan diselenggarakan setiap tahun untuk menjadikan Lawang sebagai destinasi wisata.

"Pertama untuk menjadikan Lawang ini sebagai salah satu destinasi wisata. Kedua untuk memberikan rasa bangga sebagai rakyat Lawang untuk berkontribusi atas maju dan berkembangnya kepariwisataan nasional," jelasnya.

Ketua Panitia Festival Lawang Kota Tua, Tarmudzi mengatakan, terdapat 250 stand dalam festival itu. Sebanyak 60 stand merupakan kuliner Lawang sebagai kota tua sedangkan sisanya sebanyak 190 stand merupakan kuliner zaman sekarang.

"Saya ingin nanti Lawang ini dikenal dengan sebutan kota tua," kata Tarmudzi.

https://travel.kompas.com/read/2018/09/28/061700627/mengembalikan-kejayaan-lawang-sebagai-pintu-masuk-kerajaan-singasari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke