Para peserta menampilkan pertunjukan seni yang menceritakan sejarah terbentuknya sebuah desa hingga perjuangan masyarakat melawan penjajahan.
Kirab budaya yang dimulai dari alun-alun Kudus hingga berkeliling ke wilayah Perkotaan Kudus ini menjadi tontonan yang apik bagi masyarakat. Ribuan warga berkerumun di pinggir jalan yang menjadi rute kirab budaya.
Ada yang menarik perhatian dalam perayaan ini, sejumlah Abdi Dalem Kasunanan Surakarta mengarak tiga pusaka bersejarah yang salah satunya merupakan pusaka peninggalan Kerajaan Majapahit.
Ketiga pusaka tersebut yaitu Keris Kiai Jaya Jigang, Keris Kiai Tulak, dan Tombak Kiai Kanjeng Panjangka.
Keris Kiai Jaya Jigang merupakan keris lurus sepanjang 110 sentimeter yang menggambarkan tegaknya iman dan tauhid.
Keris ini memiliki dapur jalak sangu tumpeng yang melambangkan kejayaan niaga di Kudus. Sementara pamor keris merupakan pari sauli, bentuk penghormatan kepada Tuhan supaya masyarakat Kudus berkecukupan soal pangan.
Sementara Keris Kiai Tulak merupakan keris lurus era Kerajaan Blambangan. Keris yang memiliki dapur kandha basuki adalah wujud doa agar seluruh masyarakat Kudus senantiasa mendapat perlindungan dari Tuhan.
Pamor tersebut juga mengandung makna permohonan agar Tuhan senantiasa menyingkirkan mara bahaya bagi seluruh masyarakat Kudus.
Pusaka selanjutnya yakni Tombak Kiai kanjeng panjangka yang mengejawantahkan doa untuk kemakmuran masyarakat Kudus. Pusaka peninggalan kerajaan Majapahit ini merupakan pusaka utama dalam kirab.
Tombak yang memiliki bentuk lurus ini memiliki dapur teratai mengandung makna keunggulan dan kejayaan. Sementara dapurnya berupa pedaringan kebak mengandung makna agar masyarakat Kudus kian sejahtera.
Bupati Kudus, M Tamzil, menyampaikan, selain untuk memperingati HUT ke-73 TNI, kirab budaya ini sekaligus juga untuk merayakan hari jadi ke-469 Kabupaten Kudus.
"Ini wujud kepedulian TNI untuk melestarikan budaya yang ada di nusantara ini. Dan ini bukti tidak ada jarak antara TNI dengan masyarakat. Kami menyambut positif gagasan Kodim Kudus 0722/Kudus yang mempertahankan budaya lewat penyelenggaraan kirab budaya. Selamat HUT TNI dan Kabupaten Kudus," kata Bupati Kudus Muhammad Tamzil dalam sambutannya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0722/Kudus, Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo, mengungkapkan, kirab budaya ini merupakan rangkaian dari berbagai kegiatan perayaan HUT TNI yang akan digelar selama tiga hari. Perayaan HUT TNI sengaja dikemas sedemikian rupa untuk melestarikan budaya Jawa.
Kegiatan pelestarian budaya tradisional ini, sambung Sentot, nantinya akan dikolaborasikan dengan budaya modern. Dan di penghujung kegiatan akan ditutup dengan pengajian akbar dan doa bersama untuk harapan Kudus yang lebih baik.
Kegiatan lain yang akan dilaksanakan, yakni sarasehan bertemakan keris sebagai warisan adiluhung bangsa, kemudian lomba berbusana jawa, pameran keris, bursa kerajinan budaya dan kuliner, pentas budaya dan pagelaran wayang kulit.
"Melestarikan budaya jawa, khususnya Kudus wajib hukumnya guna menghargai peninggalan para leluhur. Terima kasih Bupati Kudus dan masyarakat Kudus yang mendukung kegiatan ini," pungkas Sentot.
https://travel.kompas.com/read/2018/10/04/112800127/sambut-hut-tni-kirab-budaya-digelar-di-kudus