Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Etalase Taman Batu di Gunungkidul, Destinasi Wisata Sepi Peminat

Dari pengamatan Kompas.com di lokasi tepatnya Taman Batu Ngingrong di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, sejumlah pekerja tengah membangun sarana dan prasarana pendukung di sekitar batuan.

Saat memasuki destinasi tersebut, terlihat sebuah batu berukuran besar. Setelah didekati, batu tersebut berjenis Chalcedony. Hal itu bisa dipastikan karena di depan batu tersebut terdapat semacam prasasti berisi penjelasan mengenai batu besar itu.

Tak hanya batuan saja, beberapa bongkah fosil kayu juga terpajang di kawasan yang dipenuhi pohon perindang ini.

"Sejak 2015 kita terus lengkapi koleksi taman batu yang ada di Ngingrong ini," kata Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar), Gunungkidul, Hary Sukmono kepada wartawan di lokasi Selasa (13/11/2018).

Saat ini terdapat 20 jenis batuan, dengan jumlah ratusan buah yang berasal dari kawasan Gunung Sewu Unesco Global Geopark mulai dari Gunungkidul, Wonogiri, hingga Pacitan.

Untuk koleksi yang ada sendiri mulai dari berbagai batuan, fosil biota laut, dan fosil kayu dinilai saat ini sudah relatif lengkap.

"Ini merupakan bagian dari mengembalikan, mengumpulkan parsel-parsel sejarah terbentunya bumi Gunungsewu. Masing-masing punya keunikan tersendiri pastinya, yang memiliki nilai edukasi," kata Hary.

Diakuinya, meski sudah dibuka untuk umum, namun belum banyak pengunjung yang datang ke lokasi, meski hingga kini pihaknya juga belum mengenakan tarif untuk pengunjung yang hendak masuk ke taman tersebut.

Untuk sarana dan prasarana targetkan akhir tahun ini selesai pengerjaan interpretasi atau papan penjelasan tentang batu yang ada, sementara batuan yang ada di luar ruangan dahulu, karena anggaran yang terbatas jadi harus bertahap.

"Saat ini kunjungan paling banyak memang dari kalangan pelajar terakhir itu rombongan dari mahasiswa UNES (Universitas Negeri Semarang), untuk kalangan umum memang belum banyak," katanya.

Terpisah, Presiden Geopark Indonesia, Budi Martono, mengatakan berbagai promosi sudah dilakukan untuk pengenalan Geopark Gunungsewu, diantaranya melalui web, brosur.

Menurut dia, Gunungsewu saat ini oleh pemerintah pusat dijadikan percontohan yang berhasil mengembangkan Geoparknya. Belum lama ini juga ada kunjungan dari Pemerintah Pusat ke Ngingrong.

"Kita terus berupaya agar geopark di Indonesia berkembang, termasuk Gunung Sewu Unesco Global Geopark," ucapnya.

https://travel.kompas.com/read/2018/11/14/074600727/etalase-taman-batu-di-gunungkidul-destinasi-wisata-sepi-peminat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke