Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Penyebab Target 17 Juta Wisman ke Indonesia Tak Tercapai

Arief menyebut salah satu faktor penyebab yang mengurangi kunjungan wisman pada tahun ini adalah gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gempa Lombok yang terjadi sebanyak dua kali, pada 29 Juli dan 5 Agustus 2018 menjadi salah satu sebab utama.

“Gempa 29 Juli selesai dalam seminggu. Kita tidak menyangka pada 5 Agustus terjadi lagi gempa di Lombok,” ujar pria 57 tahun itu dalam helatan Jumpa Pers Akhir Tahun yang diadakan Kementerian Pariwisata RI, Kamis (20/12/2018).

Saat itu, terjadi sekitar 100 ribu pembatalan kunjungan wisman. Hal itu setara dengan penurunan jumlah wisman sekitar 75 persen.

Kedua, musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 juga diakui Arief berdampak pada kunjungan wisman ke Indonesia. Terakhir, polemik “Zero Dollar Tour” yang terjadi sempat membuat iklim pariwisata di Pulau Bali tidak kondusif selama beberapa waktu.

Polemik ini diwarnai semacam praktik monopoli oleh agen wisata asing.
Wisatawan yang berwisata ke Indonesia menggunakan agen tersebut akan diarahkan berbelanja ke toko-toko yang telah ditentukan agen.

Meskipun meleset dari segi jumlah kunjungan wisman, tetapi jumlah devisa yang diraup diklaim berhasil mencapai target sebesar 17 miliar dolar AS.

Hal tersebut dikarenakan angka average spending per arrival (pengeluaran rata-rata per kunjungan) 16,2 juta wisman tadi berkisar pada rataan 1.100 dolar AS.

https://travel.kompas.com/read/2018/12/20/210700227/3-penyebab-target-17-juta-wisman-ke-indonesia-tak-tercapai

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke