Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar Menyelam di Timor Leste

Dari permukaan saja sudah terlihat indah, saya menjadi penasaran, bagaimana dengan di bawah laut? Pasti lebih indah lagi.

Setelah beberapa lama tinggal di Dili, rasa penasaran itu semakin menjadi.

Saya akhirnya memutuskan untuk singgah di sebuah dive center untuk bertanya-tanya mengenai scubadiving di Timor-Leste.

David, manajer dive center yang saya datangi sangat ramah dan menjelaskan bahwa Timor Leste memiliki kekayaan bawah laut yang luar biasa.

Di Dili dan sekitarnya saja, terdapat banyak dive site untuk dijelajahi, dari yang jaraknya hanya 10 menit dari pusat kota Dili, hingga yang jaraknya satu setengah jam ke arah timur maupun barat pusat kota Dili.

Bagaimana saya dapat memulai scubadiving dan mengeksplor itu semua? Saya sekali pun belum pernah menyelam.

"Not to worry," kata David, melalui program Open Water Diver Certification dari Professional Association of Diving Instructors (PADI) yang disediakan oleh dive center.

Melalui program ini seseorang yang sama sekali tidak memiliki pengalaman menyelam dapat memperoleh sertifikasi untuk scubadiving dengan aman hingga kedalaman 18 meter.

Tanpa pikir panjang saya langsung mendaftar program Open Water Diver Certification dengan biaya 450 dollar AS yang meliputi online course, 1 kali sesi confined water atau sesi kolam renang, serta 4 kali sesi open water atau praktek di laut, dan biaya tersebut sudah termasuk sewa alat.

Teori-teori dalam online course tersebut harus benar-benar dipahami oleh para calon penyelam karena berhubungan dengan keselamatan.

Selesai online course, saya melapor ke dive center dan langsung dapat memulai sesi confined water di kolam renang. Instruktur yang membimbing saya bernama Chris dari Swedia.

Sebelum masuk ke kolam renang, Chris mengajari saya cara merakit peralatan scuba, merangkai Buoyancy Compensating Device (BCD) dan regulator ke tanki, dimana saya harus merangkai dan membongkar peralatan sampai lima kali hingga saya hafal di luar kepala.

Setelah kali kelima, peralatan scuba saya kenakan dan kemudian diajarkan melakukan pre-dive safety check, memeriksa kelengkapan dan fungsi peralatan scuba yang dikenakan sebelum masuk ke dalam air.

Saya menghabiskan waktu hingga lebih dari 3 jam di dalam kolam untuk mempraktekkan beberapa survival skill yang harus dikuasai, seperti melepas dan memasang dive mask di bawah air, melepas dan memasang kembali regulator dari mulut, melepas dan memasang kembali seluruh peralatan scuba di dalam air, serta simulasi situasi kehabisan udara.

Kita juga diajarkan untuk melatih nafas untuk mengatur daya apung (buoyancy). Sesi di kolam renang ditutup dengan berenang 200 meter non-stop dan bertahan mengapung di air selama 10 menit.

Setelah istirahat makan siang, masuk ke sesi yang ditunggu, yaitu sesi open water di laut, tepatnya di dive site Dili Rock yang berjarak hanya 5 menit dari Bandara Internasional Nicolau Lobato, Dili.

Di laut, saya mempraktikkan hampir semua skill yang diajarkan di sesi confined water.

Namun kali ini dengan sensasi yang jauh berbeda dari sesi kolam renang, dimana saya untuk pertama kalinya melihat kehidupan di bawah laut secara langsung yang begitu menakjubkan.

Minggu depannya, saya menyelesaikan program Open Water Diver Certification dengan melakukan dive kedua, ketiga, dan keempat.

Saya masih harus melakukan penyesuaian pada dive kedua, namun pada dive ketiga dan keempat saya semakin merasa nyaman berada di dalam air, semakin santai, dan sudah tidak perlu lagi banyak berfikir sehingga saya mulai bisa menikmati keindahan bawah laut sepenuhnya.

Chris-pun memuji perkembangan saya dan seusai dive keempat saya memperoleh sertifikasi Open Water yang berarti saya sudah bisa menyelam di dive center PADI dimanapun di seluruh dunia.

Hingga kini, setiap ada waktu luang, saya sempatkan diri untuk menyelam menikmati keindahan yang tidak dapat dilihat dan dirasakan oleh semua orang. Ini hanya bagi mereka yang berani.

Saya bahkan sudah mengambil sertifikasi lanjutan yaitu Advanced Open Water Diver Certification yang memungkinkan saya untuk meningkatkan kemampuan menyelam, mendalami teknik pernafasan dan buoyancy, menyelam hingga kedalaman 30 meter, melakukan night dive yakni menyelam di malam hari hanya dengan penerangan lampu senter, dan melakukan identifikasi hewan laut.

Diperlukan niat dan keberanian sebelum memulai, namun jika sudah berhasil terjun di dunia ini, saya jamin pasti akan jatuh cinta! (ARYA DARU PANGAYUNAN, S.I.P., diplomat Republik Indonesia yang saat ini bertugas di KBRI Dili, Timor Leste sebagai Sekretaris Ketiga Fungsi Politik)

https://travel.kompas.com/read/2018/12/31/150100927/belajar-menyelam-di-timor-leste

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke