Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Berbagai Tanaman Wangi di Rumah Atsiri Karanganyar

KARANGANYAR, KOMPAS.com – Indonesia memang negeri yang subur dan kaya akan berbagai jenis tanaman. Beberapa di antaranya pun unik karena mampu menghasilkan minyak atsiri yang dikenal sebagai minyak esensial atau essential oil.

Tidak tanggung-tanggung, diperkirakan ada sekitar 150-200 spesies tanaman di Indonesia yang menghasilkan minyak atsiri. Tanaman ini juga tidak sulit untuk ditemukan. Beberapa di antaranya dekat dengan kehidupan sehari-hari seperti jahe.

Kini bagi warga Karanganyar, Solo, dan sekitarnya, mengenal tanaman atsiri seolah semakin mudah. Cukup dengan berkunjung ke Rumah Atsiri Indonesia, pengetahuan dan wawasan tentang tanaman wangi ini akan semakin bertambah.

Berlokasi di Desa Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Rumah Atsiri hanya berjarak sekitar 41 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam 15 menit.

Rute termudah untuk mencapai Rumah Atsiri adalah melalui jalan utama Karangayar-Tawangmangu. Nantinya begitu masuk Kecamatan Tawangmangu, terdapat plang penunjuk jalan menuju Rumah Atsiri. Lokasinya pun tidak jauh dari jalan utama.

Bekas Pabrik Pengolahan Minyak Atsiri

Rumah atsiri dulunya adalah sebuah pabrik. Selesai dibangun pada tahun 1967, dahulu pabrik yang merupakan kerja sama Indonesia-Bulgaria ini mengolah minyak atsiri dari bahan utama serai wangi atau citnorella.

Sekarang lokasi ini merupakan tempat rekreasi edukasi dengan fokus utama pada pendidikan, penelitian, pengembangan, dan rekreasi tentang Tanaman Atsiri.

Beberapa peninggalan pabrik pengolahan minyak atsiri juga masih dipertahankan. Mulai dari batu bata, mesin pencacah, hingga tabung kimia zaman dulu kini dipajang sebagai sarana pembelajaran bagi pengunjung.

Mengenal Berbagai Tanaman Atsiri

Rumah atsiri juga menyediakan fasilitas tur bagi pengunjung. Dengan didampingi pemandu, pengunjung akan diajak berkeliling menjelajah kawasan Rumah Atsiri.

Pemandu juga akan menjelaskan kepada pengunjung seputar tanaman atsiri sepanjang rute yang dilalui. Penjelasan mulai dari nama tanaman, keunikan, aroma khas, hingga fungsi setiap tanaman tentu akan menambah wawasan mengenai tanaman atsiri.

Terdapat sekitar 50 spesies tanaman atsiri di sini. Beberapa yang bisa ditemui antara lain rosmarin, kayu putih, serai, mint, marigold, mawar, pala, jinten, lavender, cendana, dan arum dalu.

Beberapa di antara tanaman yang ada bisa langsung dirasakan aromanya. Salah satu contohnya adalah rosmarin yang aromanya wanginya bisa tercium hanya dengan membelai daunnya saja.

Sementara itu, ada pula tanaman lain yang aromanya baru muncul jika daunnya diremas. Tanaman seperti itu contohnya serai yang merupakan bahan minyak tawon. Satu contoh lagi adalah kayu putih yang mengeluarkan bau khas setelah daunnya diremas.

Minyak atsiri juga bisa dihasilkan pada bagian akar tanaman sehingga seolah tidak mengeluarkan aroma wangi khas pada daun atau batangnya. Di Rumah Atsiri, taman ini salah satunya adalah Jeringau.

Ada juga tanaman atsiri yang berwarna cerah sehingga menjadi favorit untuk berfoto. Tanaman itu salah satunya adalah Marigold dengan warna kuning dan oranye cerah. Terdapat Marigold Plaza di Rumah Atsiri yang penuh dengan bunga Marigold nan bermekaran.

Pengunjung juga bisa merasakan sensasi bereksperimen dari serai wangi atau citnorella. Ada dua kelas, yakni anak-anak dan dewasa yang menawarkan aktivitas interaktif untuk bereksperimen dengan dipandu oleh pembimbing dari Rumah Atsiri.

https://travel.kompas.com/read/2019/01/21/220800427/mengenal-berbagai-tanaman-wangi-di-rumah-atsiri-karanganyar

Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke